Salin Artikel

Debit Air Meningkat, Jembatan Bambu Jalur Alternatif Hanyut Terbawa Arus Bengawan Solo

Jembatan ini dibuat sebagai jalur alternatif warga dari Sukoharjo menuju ke Solo atau sebaliknya sejak jembatan Mojo di Semanggi, Pasar Kliwon, Solo ditutup sementara pada 26 September 2022 guna perbaikan.

Kapolsek Mojolaban Ajun Komisaris Polisi (AKP) Tarto membenarkan, hanyutnya jembatan bambu di dua lokasi di Kecamatan Mojolaban yakni di Desa Gadingan dan Desa Plumbon.

"Pastinya tidak tahu jembatan bambu hanyut jam berapa, tapi informasi yang masuk ke saya tadi pukul 17.00 WIB," kata Tarto saat dihubungi wartawan, Rabu petang.

Tarto menyampaikan bahwa jembatan bambu tersebut hanyut karena tidak kuat menahan derasnya arus Sungai Bengawan Solo.

Debit air Sungai Bengawan Solo tersebut mengalami peningkatan akibat hujan yang mengguyur wilayah Solo dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

"Berdasarkan informasi tidak ada korban jiwa dalam hanyutnya jembatan bambu," ungkap dia.

Lebih jauh Tarto meminta pengelola jembatan bambu tetap mengutamakan keselamatan meski tidak direkomendasikan sebagai jalur penyeberangan.

Meski demikian dengan kearifan lokal warga yang menggunakan jembatan bambu tersebur untuk memperhatikan keselamatan dan cuaca. Jika kondisi air meningkat operasional jembatan harus ditutup sementara.

"Malam ini kami akan mengundang masing-masing pengelola jembatan bambu untuk diberikan edukasi supaya masing-masing pengelola tahu tugas dan tanggung jawabnya," terang Tarto.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/19/225808478/debit-air-meningkat-jembatan-bambu-jalur-alternatif-hanyut-terbawa-arus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke