Salin Artikel

Program Magang ke Jepang Dibuka Kembali, Pemprov Jateng Seleksi 275 Peserta

SEMARANG, KOMPAS.com-Setelah program magang ke Jepang vakum selama pandemi covid-19, kini Dinas Tenaga Kerja dan Tragsmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah membuka kembali dan menyeleksi 275 peserta.

Sekretaris Disnakertrans Jateng Defransisco Dasilva Tavares mengatakan rangkaian seleksi dimulai (10/10/2022) diikuti pelatihan. Kemudian pemberangkatan direncanakan awal tahun 2023.

Program khusus warga Jawa Tengah diikuti sebanyak 496 orang. Sedangkan yang berhasil melalui tahap seleksi sejumlah 275 orang.

"Program magang ke Jepang ini diprioritaskan untuk orang kurang mampu, karena ini semua tahapan kan free, tidak ada pungutan apapun," jelasnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Hal itu sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan Pemprov Jateng.

Abdul Rosyid, calon peserta asal Pemalang itu mendapat informasi program ini dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Ia bertekad mengikuti seleksi untuk mewujudkan mimpinya memiliki bengkel dan membuka toko sembako.

"Saudara saya juga pernah mengikuti magang ke Jepang ini juga, katanya kerja di Jepang itu nyaman. Sudah terbukti saudara saya sudah punya usaha dari upah magang di Jepang. Nah saya juga ingin mengumpulkan modal," jelasnya.

Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas Disnakertrans Jateng Masduqi mengatakan, para peserta yang lolos juga akan dibekali Latihan fisik, keterampilan bahasa dan budaya Jepang.

"Mereka akan kerja di berbagai sektor contohnya pertanian, konstruksi manufaktur, hingga care giver atau perawat. Jadi di Jepang mereka akan bekerja selama 3 tahun," jelasnya.

Selama persiapan peserta dibiayai oleh APBD Jateng. Mulai dari penginapan, hingga pelatihan. Sedangkan biaya transportasi pemberangkatan ke Jepang dan pengecekan kesehatan ditanggung para peserta.

"Tes fisik pelatihan bahasa selama lebih kurang sepuluh bulan di Jateng. Jika lolos mereka kemudian difasilitasi Kementerian Tenaga Kerja sifatnya gratis," terangnya.

Masduki mengakui pekerja asal Jawa Tengah disukai oleh pemberi kerja di Jepang lantaran etos kerja dan tingkah laku yang baik.

"Sebulan paling tidak pekerja magang bisa mendapatkan upah Rp 10 juta. Belum ditambah lembur. Tahun pertama belum ada lembur, tahun kedua ketiga sudah ada lembur," pungkasnya.

Sebagai informasi, tahun 2018 pekerja Jateng yang diberangkatkan ke Jepang mencapai 144 orang di tahap 1 dan 233 di tahap 2. Sementara, pada 2019 dari 185 orang yang lolos di tahap 1 separuhnya lebih diberangkatkan ke Jepang. 

https://regional.kompas.com/read/2022/10/17/214745378/program-magang-ke-jepang-dibuka-kembali-pemprov-jateng-seleksi-275-peserta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke