Salin Artikel

Mengenang Masa Kecil Brigadir J, Mandiri sejak SD hingga Jadi Anak Emas Keluarga

JAMBI, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Brigadir J yang kini memasuki sidang perdana dengan terdakwa Ferdy Sambo menyedot perhatian masyarakat Indonesia.

Terlepas dari proses hukum yang berjalan, kepergian Brigadir Yosua menyisakan kepedihan yang mendalam, terutama bagi kedua orangtuanya, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, serta keluarganya.

Seperti diketahui, Brigadir J merupakan anak kedua dari pasangan Samuel dan Rosti. Brigadir J hidup sederhana bersama orangtua dan tiga saudara kandungnya, Yuni Hutabarat, Devi Hutabarat, dan Mahareza Putra Hutabarat.

Keempatnya tinggal dan besar di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

Untuk menghidupi anak-anaknya, Samuel bekerja keras sebagai petani sawit. Penghasilan sebagai petani sawit kerap tidak menentu.

Sementara itu, sang istri sudah lebih dari 20 tahun mengabdi sebagai guru.

Mandiri sejak SD

Bibi dari Brigadir Yosua, Roslin Simanjuntak, menyebutkan, keempat keponakannya sudah mandiri sejak usia SD.

Hal ini tidak lepas dari didikan Rosti. Ia memberikan pelajaran kemandirian anak-anaknya lewat hal-hal sederhana.

"Mulai dari kelas 1 SD mamaknya memang udah menerapkan itu, nyapu rumah, cuci piring, gosok kain, cuci kain supaya kalau besar mereka jauh dari orangtua bisa mandiri," kata Roslin, dikutip dari TribunJambi.com.

Kebiasaan mandiri terbawa hingga saat keempat anak Rosti tumbuh dewasa. Contohnya saat Brigadir Yosua masih menjadi anggota Brimob.

Meskipun sudah menjadi anggota polisi, ia tidak malu membantu ibunya saat berada di rumah.

"Kalau dia pulang ke sini, mamaknya ngajar, ditengoknya piring kotor dicuci, ditengoknya baju mamaknya kotor dicuciin dia, itu udah jadi polisi itu," jelas Roslin.

Roslin menyebutkan, Brigadir Yosua merupakan anak emas di keluarganya.

Ia merupakan anak yang paling penurut dan berbakti kepada orangtua sehingga sangat disayang keluarga.

Setelah dewasa, Brigadir Yosua dan saudaranya memiliki pekerjaan yang mapan.

Kakak pertama Yuni Hutabarat kini bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Balai Karantina Provinsi Jambi.

Brigadir Yosua menjadi seorang anggota Brimob yang di akhir masa hidupnya mengabdi sebagai ajudan jenderal bintang dua, sedangkan Devi Hutabarat diketahui saat ini bekerja di RS Bhayangkara Jambi.

Terakhir, Mahareza Putra Hutabarat mengikuti jejak sang kakak menjadi anggota polisi yang saat ini bertugas di Polda Jambi.

Samuel Hutabarat mengaku memberikan kebebasan kepada keempat anaknya mau menjadi apa saja.

Akan tetapi, ia tetap memberikan wejangan agar tetap taat dalam beragama meskipun telah menjadi "orang".

"Saya dekatkan dengan agama agar mudah dibentuk jadi apa, dan dasarnya agama," tutur Samuel," bebernya.

Kini, Samuel dan istrinya sudah menerima kepergian Brigadir Yosua.

Keluarga meminta Ferdy Sambo bersama terdakwa lainnya dihukum seadil-adilnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kenangan Masa Kecil Brigadir Yosua: Terbiasa Mandiri Sejak SD hingga Jadi Anak Emas di Keluarganya

https://regional.kompas.com/read/2022/10/17/131154278/mengenang-masa-kecil-brigadir-j-mandiri-sejak-sd-hingga-jadi-anak-emas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke