Salin Artikel

Kronologi 9 WNI Terombang-ambing di Selat Sulawesi hingga Ditemukan Kapal Berbendera Singapura

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR kota Tarakan, Kalimantan Utara, Dede Hariana, mengatakan, 9 WNI yang merupakan korban kecelakaan laut tersebut, merupakan ABK dari KLM Karya Sejati.

"Kapal yang berlayar dari Wani, Palu, Sulawesi Tengah tersebut, hendak berlayar ke Berau, Kalimantan Timur, pada 11 Oktober 2022, membawa barang-barang kebutuhan. Kapal mengalami kebocoran sekitar pukul 05.00 Wita,’’ujarnya, melalui pesan tertulis.

Akibatnya, kapal pun tenggelam, dan para ABK berhasil bertahan dengan liferaft. Mereka adalah, Moh Tang (62) selaku nakhoda, dan para ABK, masing masing, Moh Rezaldi (18), Nasrullah (33), Israfil (18), Hamid (42),Agus (29), Akbar (27), Ismar Abd Rauf (37), dan Fatirai Ahmad (20).

Selang dua hari kemudian, tepatnya 13 Oktober 2022, sekitar pukul 14.00 wita, lewat Kapal berbendera Singapura, MV BW Paris di jalur pelayaran tersebut.Para WNI dievakuasi ke MV BW Paris.

"Kamis 13 Oktober 2022, sekitar pukul 23.00 wita, KRI Badik bertemu dengan MV BW Paris, dilanjutkan proses evakuasi. Para korban lalu dibawa ke Lanal Toli Toli, mengingat mereka semua berasal dari Toli Toli," jelasnya.

Sebelumnya, Kantor SAR Tarakan, merilis laporan adanya kecelakaan laut di perairan selat Makassar. Dansatrol Lantamal XIII/Tarakan Kol. Laut (P) Yulius Azz Zaenal, yang menginformasikan adanya kapal berbendera Singapura BW Paris CSO, menemukan 9 WNI yang terombang-ambing di laut Selat Makasar bagian utara-timur Tarakan dengan liferaft.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/14/182903678/kronologi-9-wni-terombang-ambing-di-selat-sulawesi-hingga-ditemukan-kapal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke