Salin Artikel

Novita, Warga Semarang yang Tewas Ditembak di AS Minta Sahabatnya Merawat Ibunya Sebelum Dibunuh

Wulan terakhir melakukan video call dengan korban sekitar Agustus 2022. Saat itu, Novita mempunyai firasat jika umurnya bakal pendek.

Melalui video call tersebut, Novita juga sempat menitipkan orangtuanya kepada Wulan yang merupakan sahabatnya. Dia meminta agar Wulan menjaga orangtuanya.

"Jadi untuk firasat dia (Novita) menitipkan kepada saya agar menjaga mamah (orangtua Novita). Kebetulan saya juga sudah dianggap anak oleh mamah Novita," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

"Memang menurut Novita dia sana tingkat kejahatannya tinggi," ungkapnya.

Selain itu, Novita juga sempat bercerita soal peristiwa tembak menembak di Papua. Korban sempat bertanya soal rasanya ditembak di kepala kepadanya.

"Kalau meninggal dan ditembak di kepala rasanya seperti apa ya," kata Wulan menirukan perkataan Novita.

Menurutnya, Novita merupakan sosok yang baik dan pekerja keras. Wulan mengaku sudah kenal dengan Novita sejak 2017. Selain menjadi sahabat, mereka berdua juga sempat menjadi rekan kerja.

"Dia itu pekerja keras sekaligus tulang punggung untuk keluarga," imbuhnya.

Wulan dengan teman-temannya juga sempat melakukan penggalangan dana agar jenazah Novita dapat dipulangkan ke Indonesia. Penggalangan dana tersebut disambut positif banyak orang.

"Hingga akhirnya pemerintah dengar itu melalui media sosial. Katanya pemerintah akan membiayai biaya pemulangan jenazah," ujarnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/12/185833378/novita-warga-semarang-yang-tewas-ditembak-di-as-minta-sahabatnya-merawat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke