Salin Artikel

Banjir Cilacap, BPBD Jateng Fokus Evakuasi Kelompok Rentan

SEMARANG, KOMPAS.com- Menanggulangi banjir yang melanda sejumlah titik di Cilacap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah ikut menerjunkan timnya dan mengevakuasi korban.

Kelompok rentan, ibu, dan anak menjadi prioritas evakuasi. Sementara, laki-laki yang dewasa diminta ikut menjaga lingkungan masing-masing.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Bergas Catursasi menyebutkan, dari hasil pantauannya, dampak banjir akibat cuaca ekstrim telah tertangani.

"Masyarakat tetap dievakuasi, tetap diamankan ke titik aman," kata Bergas dari keterangan sambungan telepon yang diterima Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Meski demikian, masyarakat lebih memilih bertahan di rumah karena sudah terbiasa mengalami banjir. Untuk itu, BPBD terus melakukan pendampingan.

"Alhamdulillah, di Cilacap sudah tertangani. Termasuk logistiknya untuk pengungsi dari Dinas Sosial sudah didorong untuk disampaikan ke titik pengungsian," jelas Bergas.

Masjid hingga gedung MTs menjadi titik evakuasi pengungsian. Saat banjir surut di pagi hari, pengungsi biasanya kembali ke rumah.

Namun, bila malam hari tiba dan banjir bertambah tinggi, warga kembali ke tempat pengungsian.

"Sudah ada dapur umum yang disediakan pemerintah setempat, warga setempat membantu untuk masak. Termasuk relawan juga membantu," ujarnya.

Hasil pantauan menyebutkan, sampai saat ini, sekitar 14 kecamatan yang sebelumnya terendam banjir kini sebagian besar telah surut.

Seperti di Kecamatan Maos, Kecamatan Gandrungamangu, Kecamatan Kedungreja, Kecamatan Kawunganten, Kecamatan Jeruklegi, Kecamatan Kesugihan, Kecamatan Majenang, dan Kecamatan Sampang.

Diduga, penyebab bencana itu ialah hujan intensitas tinggi dengan durasi cukup lama dari Jumat-Sabtu  7-8 Oktober 2022 mulai pukul 13.00 WIB.

Kemudian pendangkalan sungai di Kabupaten Cilacap, penebangan lahan Perhutani mengakibatkan daya serap tanah kurang, hingga perubahan tata guna lahan di hulu dan perubahan tata ruang di hilir.

BPBD Jateng juga terus koordinasi dengan BPBD daerah, termasuk ikut menyebarkan informasi BMKG sebagai bentuk antisipasi bencana.

"Pada waktu lalu BMKG mengeluarkan informasi saat ini Jateng memasuki musim hujan, yang mana puncaknya di Januari-Februari. Maka, pada saat masa peralihan ini dari kemarau ke musim hujan biasanya ada cuaca ekstrem," tambahnya.

Ia juga memperingatkan peralihan dari musim hujan ke kemarau akan terjadi cuaca ekstrem. 

https://regional.kompas.com/read/2022/10/11/155931278/banjir-cilacap-bpbd-jateng-fokus-evakuasi-kelompok-rentan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke