Salin Artikel

BPBD Bima Minta Warga di 10 Kecamatan Siaga Banjir Bandang

Langkah itu mesti dilakukan menyusul 10 wilayah ini masuk zona rawan banjir, sesuai hasil pemetaan lapangan setahun terakhir.

Selain karena intensitas hujan yang diprediksi cukup tinggi, perluasan area tanam jagung di kawasan hutan turut mempengaruhi luapan banjir ke area permukiman warga.

"Saat ini baru 10 kecamatan yang ditetapkan zona siaga bencana banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Bima Chandra Kusuma.

Chandra menyebutkan, 10 kecamatan dengan status siaga banjir bandang yakni kecamatan Palibelo, Bolo, Madapangga, Woha dan Monta.

Kemudian Kecamatan Sanggar, Tambora, Belo, Sape dan Lambu.

"Sebelumnya 8 kecamatan sekarang bertambah jadi 10 kecamatan yang siaga banjir dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima," ujarnya.

Meluasnya daerah rawan banjir, lanjut Chandra, salah satunya pengaruh aktifitas perambahan kawasan hutan yang begitu masif terjadi setahun terakhir.

Untuk itu, warga khususnya yang menetap di daerah bantaran sungai agar selalu siaga saat turun hujan.

Jika terjadi banjir utamakan keselamatan anggota keluarga yang menderita sakit serta kalangan lanjut usia.

Sementara disinggung terkait kesiapan anggaran untuk penanganan bencana alam banjir bandang, Chandra Kusuma mengaku tak memiliki persediaan anggaran khusus di BPBD.

Biasanya, anggaran tanggap darurat akan diusulkan ke Pemkab Bima pasca bencana alam terjadi.

"Jadi di BPBD tidak ada anggaran khusus penanganan bencana. Tapi harus diajukan setelah ada kejadian," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/11/103935378/bpbd-bima-minta-warga-di-10-kecamatan-siaga-banjir-bandang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke