Salin Artikel

Pabrik Masker "Surgical Antivirus" Pertama di Indonesia Hadir di Banten, 60 Persen Bahan Baku dari Dalam Negeri

Rizka mengatakan, masker yang diproduksi idsMED yakni surgical N95 respirator dan surgical biasa dengan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian sebesar 60,16 persen.

"Kelebihan masker yang di produksi oleh IdsMED ini ada anti virusnya, kemudian yang paling penting lagi bahwa produksi masker sudah memiliki nilai TKDN yang tinggi. Artinya, proses produksi dan bahan bakunya sudah dalam negeri walaupun belum 100 persen," ujar Rizka kepada Kompas.com usai meresmikan pabrik. Senin (10/10/2022).

Dikatakan Rizka, pemerintah sangat mendukung kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan.

Selain itu, Kemenkes memberikan kebijakan-kebijakan afirmasi dengan mengarahkan agar semua pembelian alat kesehatan baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah kepada produsen-produsen alat kesehatan dalam negeri.

Rizka memastikan bahwa produk alat kesehatan yang diproduksi telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan pemerintah, dan sudah mengantongi sertifikat ISO 13485:2016 dari TUV NORD.

Diharapkan, lanjut Rizka, dengan kualitas tersebut makser medis yang diproduksi dari Banten dapat memenuhi kebutuhan masker dalam negeri bahkan dapat diekspor.

"Kebutuhan nasional banyak sekali, masker ini bukan hanya digunakan pada masa pandemi Covid-19. Masker medis sangat dibutuhkan rumah sakit untuk tenaga kesehatan, N95 perawatan berisiko tinggi," tandas dia.

"Lapisan pertama itu ada asam sitrat untuk menghancurkan bakteri menjadi cacat, dan lapisan kedua ada anti viral. Jadi, pantogen dinonaktifkan," kata Ramli.

Ramli mengatakan, inovasi tersebut merupakan produk hasil transfer technology dari Innonix Technologies Limited Hong Kong, yang bersertifikat National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika.

Selain itu, makser yang diproduksi sudah memiliki sertifikat The United States Food and Drug Administration (USFDA) dan sudah memilki Nomor Izin Edar dari Kementerian Kesehatan.

"Jadi standar kualitasnya sangat tinggi, kita punya lab, punya semua untuk memastikan standar internasional karena target kita untuk ekspor," ujar Ramli.

Ramli menyambut baik dukungan pemerintah yang mendorong agar alkes buatan dalam negeri dan meningkatkan kesadaran penggunaan alkes dalam negeri, khususnya bagi rumah sakit, klinik, dokter, perawat, atau tenaga kesehatan lainnya.

Ditambahkan Ramli, dalam setahun PT IDS Manufacturing Systems Indonesia dapat memproduksi sebanyak 9 juta pcs masker N95 dan untuk masker surgical 20 juta pcs per tahun.

"Kami optimistis masker ini dapat diterima oleh seluruh masyarakat, khususnya bagi mereka yang bekerja di sektor kesehatan," kata Ramli.

Lebih lanjut, Ramli menuturkan bahwa pabrik masker idsMED telah menyerap pulihan tenaga kerja lokal sehingga keberadaannya diharapkan untuk terus membawa dampak positif bagi lingkungan setempat.

“Kami pun berharap nantinya dapat menyerap jumlah tenaga kerja lokal lebih banyak lagi seiring dengan semakin bertambahnya kapasitas produksi,” tandasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/10/142456078/pabrik-masker-surgical-antivirus-pertama-di-indonesia-hadir-di-banten-60

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke