Salin Artikel

4 Hari Siswa Magang Hilang di Pertambangan, Polisi dan Warga Sekitar Susur Lokasi

JAMBI, KOMPAS.com - Seorang siswa magang di perusahaan tambang dinyatakan hilang 4 hari terakhir.

Sejumlah warga dan Polda Jambi telah turun melakukan pencarian, namun korban hilang belum juga ditemukan.

Siswa magang ini hilang di area pertambangan PT Gelora Geoservice Indonesia (GGI). Dia bernama Ahmad Sabri (18) pelajar dari SMK Muhammadiyah Kota Jambi.

"Warga beberapa desa ikut terlibat pencarian. Tapi korban belum ditemukan dan belum ada petunjuk apa pun," kata Sekretaris Desa Gurun Tua, Fikri melalui pesan singkat, Minggu malam (9/10/2022).

Ia mengatakan, pencarian dilakukan warga bersama polisi dari Polda Jambi dengan membawa anjing pelacak.

Namun setelah menyisir semua hutan, tempat siswa magang terakhir terlihat, belum juga ditemukan petunjuk.

Sementara itu, Kapolsek Pauh AKP Maskat Maulana menyebut, pencarian telah dilakukan sejak korban dinyatakan hilang yakni Jumat, 7 Oktober 2022, setelah ada laporan resmi dari karyawan tambang PT GGI.

"Setelah mendapatkan laporan, kami bersama-sama warga lokal sudah melakukan pencarian, namun belum ditemukan keberadaan korban," kata Maulana.

Kronologi Kejadian

Maulana mengatakan, kronologi hilangnya siswa magang bermula dari Rabu 5 Oktober 2022 sekitar pukul 08.30 WIB. 

Tim dari PT RAP, sub kontraktor pengeboran batu bara yang berjumlah 7 orang masuk kerja. Tidak berapa lama, datang dua siswa magang menjumpai tim pengeboran. Salah satunya bernama Ahmad Sabri.

Dia bersama temannya warga Mandiangin, menemui tim pengeboran untuk memberikan informasi, mereka belum sarapan pagi, karena tidak ada kecocokan harga catering dengan Mat Kijang.

Setelah mereka menceritakan hal tersebut, PJO pengeboran memberikan solusi. Ia menitip nasi ke tim pengeboran.

Nantinya sarapan diambil di rumah makan putri sulung dengan jumlah 7 bungkus untuk sarapan dan 7 bungkus makan siang.

Pada saat tim pergi mengambil nasi, korban atau Ahmad Sabri dan temannya menunggu di pondok atau camp istirahat PT RAP sekira jam 10.00 WIB.

Tidak berapa lama tim pengeboran kembali menemui siswa magang yang berada di pondok atau camp, hanya ada korban, sedangkan temannya sudah tidak di tempat.

Setelah korban mengambil nasi sebanyak 2 bungkus, dia ingin pergi.

"Abang tau tidak, jalan kembali ke pondok PT GGI," kata salah satu tim pengeboran PT RAP.

Korban menjawab tahu dan dia beranjak pergi ke lokasi pengeboran batu bara dengan berjalan kaki di daerah Lubuk Napal, Kecamatan Pauh, sekitar 1,5 kilometer atau 40 menit berjalan kaki.

Tidak berapa lama, setelah korban pergi, datanglah teman korban.

"Teman kami yang bawa nasi tadi sudah berangkat, Bang,” jawab tim.

“Sudah setengah jam yang lalu,” tuturnya. Kemudian teman korban menyisir jalan mencari korban namun tidak ditemukan.

Sekitar pukul 14.00 WIB, teman korban menemui tim kembali dan mengatakan temannya sudah dicari bersama tim yang lain tidak ketemu.

Selanjutnya pukul 16.00 WIB, tim dari PT RAP ikut menyisir jalan area sawit arah ke camp tempat mereka tinggal dan tidak menemukan tanda-tanda apa pun.

Sejak itu sampai Jumat (7/10/2022) mereka, polisi, dan warga lokal melakukan pencarian.  Saat hilang, korban membawa handphone Xiaomi dan GPS. 

Ciri-Ciri korban, kata Maulana, tinggi badan 165 cm, berat badan 55 kilogram, warna kulit sawo matang, rambut pendek, berpakaian lapangan kerja dan menggunakan sepatu safety.

Kegiatan cek TKP dan pencarian orang hilang dilakukan mulai dari sekitar lokasi Camp PT RAP dan HK dilanjutkan ke Camp Team pengeboran PT GGI di Desa Lubuk Napal Kecamatan Pauh.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/10/083254278/4-hari-siswa-magang-hilang-di-pertambangan-polisi-dan-warga-sekitar-susur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke