Salin Artikel

9 Kasus Pembunuhan dengan Mayat Disembunyikan di Septic Tank, Ada Perempuan Hamil yang Jadi Korban

Sebelum ditemukan tewas, mereka sempat hilang sejak setahun terakhir. Belakangan terungkap mereka tewas dibunuh oleh E (38) dan anaknya, DW (17).

Keduanya diketahui sebagai anak dan cucu korban.

Empat orang korban yang dia bunuh adalah bapaknya sendiri, Zainudin (60), kakak kandungnya Wawan (40), ibu tirinya Siti Romlah (45), dan keponakannya yang bernama Zahra (5).

Selain di Way Kanan, Lampung, berikut sederet pembunuhan dengan korban tewas disembunyikan di septic tank di Tanah Air yang berhasil dirangkum Kompas.com:

1. Anak di Jember dikubur ibunya di septic tank

Pada Agustus 2014, seoran anak Iin (20), warga Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur diketahui tewas dibunuh oleh ibunya sendiri, SI (38).

Oleh sang ibu, mayat anaknya dikubur di septic tank di rumahnya.

Iin dibunuh oleh ibunya karena masalah sepel. Gadis yang mengalami keterbelakangan mental dipukuli oleh sang ibu saat piring makan yang ia gunakan jatuh dan pecah.

Sebelum dikubur di septic tank, mayat Iin sempat disimpan di dalam kamar sekitar 15 jam.

Kasus tersebut terungkap setelah adik Iin, Solihin yang berusia 9 tahun bercerita kepada kakeknya jika kakaknya dibunuh sang ibu.

Keluarga pun meneruskan laporan tersebut ke polisi.

Pengakuan SI berubah-ubah. Dia sempat menyebut anaknya telah menikah dan ikut suami ke Lumajang hingga mengaku jika Iin telah ia bunuh dan mayatnya dikubur di jurang dekat pemakaman umum.

Namun dari cerita Solihin, terungakap jika selama ini mayat Iin dikubur di septic tank.

AH diketahui memiliki enam orang istri.

Kasus tersebut terungkap saat warga melapor ke polisi karena curiga ada sesuatu di lubang septic tank di belakang rumah AH pada Januaro 2018.

AH diketahui tega membunuh istri keduanya karena dipergoki berselingkuh dengan perempuan lain.

Selain itu AH emosi saat korban memarahi anak pelaku dari istri pertama yang meminta uang.

Anak pelaku melihat ibu tirinya dianiaya dengan galon air mineral kosong serta helm dan menginjak-injak tubuh korban hingga tewas.

Esok harinya, sang anak melihat ayahnya menyuruh satu warga menggali lubang di belakang rumah. Setelah itu, sang ayah memaksa anaknya ikut menggotong mayat NY untuk dikuburkan di septic tank.

Sang ayah juga mengancam anaknya tak buka mulut terkait pembunuhan tersebut. Namun sang anak kemudian menceritakan hal tersebut ke neneknya dan polisi pun turun tangan menangkap pelaku pembunuhan.

Setelah menghabisi nyawa ayahnya dengan sebilah kapak, Wahudin mencoba menghilangkan jejak dengan membuang jasad ayahnya ke dalam septic tank dan menutupnya dengan adukan semen.

Perbuatan itu dilakukan Wahudin pada Selasa, (29/10/2019) di kediaman korban sebelum akhirnya menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Jasad Rahadi, pertama kali ditemukan oleh istrinya atau ibu pelaku, Sariah (56), pada malam harinya dalam keadaan terbungkus tikar di dalam septic tank di samping rumahnya.

Sariah mengaku, awalnya ia merasa terkejut ketika pulang ke rumahnya usai berkunjung ke rumah anak lainnya dan melihat ceceran darah di dalam rumah.

Karena curiga, ia mencoba menelusuri hingga menemukan suaminya di dalam septic tank dengan luka sayatan di leher dan dadanya.

Pelaku sempat menghilangkan jejak dengan memplester dengan adukan semen untuk menutup lubang septic tank.

Ia ternyata dibunuh mantan suaminya, Edi Susanto sekitar 10 tahun lalu. Ayu dinyatakan hilang sejak 2009.

Belakangan Edi meninggal karena bunuh diri saat kerangka istrinya ditemukan.

Sementara itu ibunda Seli, Anik Maidarningsih mengatakan anaknya kerap bercerita padanya mengenai perlakuan Edi.

"Pernah kasar, pernah cerita dislomoti (sundut) rokok. Sering nangis pengen pisah. Saya sebagai orang tua cuma bisa ngandani (memberitahu supaya sabar),” ujarnya.

Anik menuturkan, Ayu Selisa menikah dengan Edi pada tahun 2006.

Kala itu, usia Seli 16 tahun. Sedangkan menantunya Edi berusia 19 tahun dan bekerja serabutan pada saat itu.

IS (33) adalah kawan baik Darwinto sekaligus pelaku pembunuhan pria 44 tahun tersebut.

Pembunuhan dilakukan karena IS cemburu dan menduga Darwinto memiliki hubungan dengan istri IS yang sekarang sudah berstatus cerai.

Selain itu IS juga ingin menguasai harta milik Darwinto.

Sebelum ditemukan tewas, ternyata Darwinto sudah hilang sejak 4 bulan lalu. Namun pihak keluarga baru lapor ke Polsek Bandar Bener Meriah pada 25 November 2020.

Saat masih hidup, Darwinto kerap berkunjung ke rumah pelaku semasa belum bercerai dengan istrinya. Hal tersebut membuat IS cemburu.

Pembunuhan terjadi pada Senin (27/4/2020). Di hari kejadian, pelaku memukul bagian belakang kepala Darwinto sebanyak dua kali menggunakan benda tumpul yang diketahui adalah linggis.

Untuk memastikan Darwinto meninggal, IS mencelupkan kepala korban ke dalam baskom air.

Setelah memeriksa denyut nadi korban dan dipastikan meninggal dunia, pelaku menyeret korban ke dalam kamar dan membalutnya dengan selimut lalu memasukkan korban ke dalam lubang septikc tank yang sudah tidak lama digunakan.

Ia ditemukan pada 20 Februari 2021 di kebun timur milik terduga pembunuh, P (30) atau tepat di belakang rumah Kasinem.

"Korban Kasinem (65) baru 4 tahun tinggal di sana kerja sebagai tukang kredit perabotan. Terduga pelaku warga asli (yaitu) P (30), terduga pelaku bekerja serabutan," ujar Kepala Desa Bumisari, Solihudin.

Kasinem diketahui hilang sejak setahun terakhid dan warga yang sedang mencari rumput mencium bau tak sedap di belakang rumah korban.

Saat didatangi, warga menemukan tumpukan tanah yang ditutup kayu. Sampai akhirnya warga berinisiatif menggali dan menemukan tulang belulang dan beberapa helai rambut.

Ia sempat dinyatakan hilang sejak 21 Mei 2021. Setelah melakukan penyelidikan selama 2 minggu, polisi berhasil menangkap pelaku yak tak lain suami korban yang berinisial AIP.

Di hari kejadian, pelaku dan korban yang hamil tua terlibat cekcok, AIP mengaku membunuh istrinya karena terbakar cemburu dan ia menuduh istrinya selingkuh.

AIP mencekik istrinya hingga tak sadarkan diri di dapur rumah. Lalu ia membawa tubuh istrinya ke kamar.

Menyadari istrinya masih bernapas, AIP membekap korban dengan bantal hingga akhirnya tewas.

Setelah istrinya tewas, pelaku mengubur mayat korban di depan rumahnya. Saat sang istri hilang, AIP sempat pura-pura ikut mencari korban.

8. Ibu muda dibunuh perampok

Mira Marlina (22) ditemukan telanjang dengan sejumlah luka di tubuhnya di di septic tank di Kelurahan Bantan Tua, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Kasus itu terbongkar setelah korban dilaporkan hilang sejak Jumat (1/4/2022).

Lalu, setelah dilakukan penyelidikan, korban ternyata menjadi korban pembunuhan empat pencuri.

Keempat tersangka telah ditangkap dan salah satunya masih berusia 13 tahun, pada Rabu (6/4/2022).

Para tersangka itu adalah AA (22), RS (19), SS (16) dan DS (13).

Dari pemeriksaan sementara, keempat pelaku nekat membunuh korban karena memergoki aksi pencurian mereka..

Para pelaku lantas menganiaya korban dengan ikat pinggang hingga tak berdaya dan memasukkan jasad korban ke dalam septic tank.

Hasil otopsi korban tak diperkosa dan korban ditemukan bugil, karena pakaian terlepas saat diseret pelaku dari rumah korban.

Sebelum ditemukan tewas, mereka sempat hilang sejak setahun terakhir. Belakangan terungkap mereka tewas dibunuh oleh E (38) dan anaknya, DW (17).

Keduanya diketahui sebagai anak dan cucu korban.

Empat orang korban yang dia bunuh adalah bapaknya sendiri, Zainudin (60), kakak kandungnya Wawan (40), ibu tirinya Siti Romlah (45), dan keponakannya yang bernama Zahra (5).

Pembunuhan dilatarbelakangi masalah warisan. Setelah melakukan pembunuhan, pelaku menjual 2 lahan milik korban.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Winarno, Ari Maulana Karang, Tresno Setiadi, Markus Yuwono, Idon Tanjung | Editor: Glori K Wadrianto, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2022/10/09/060700278/9-kasus-pembunuhan-dengan-mayat-disembunyikan-di-septic-tank-ada-perempuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke