Salin Artikel

Kronologi Satu Keluarga Ditemukan Tewas di "Septic Tank", Korban dan Pelaku Sempat Berkelahi di Pasar

LAMPUNG, KOMPAS.com - Kasus penemuan jasad satu keluarga di dalam septic tank berawal dari kabar hilangnya salah satu korban.

Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna mengungkapkan, kasus ini terungkap dari kabar hilangnya Juwanda (26).

Juwanda adalah satu dari lima korban pembunuhan satu keluarga di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin.

Empat korban lainnya adalah Zainudin (60); ibu tirinya, Siti Romlah (45); kakak kandung, Wawan (40); dan Zahra (5), keponakannya.

"Empat korban ditemukan di dalam septic tank, sedangkan jasad Juwanda ditemukan terkubur di perkebunan singkong," kata Teddy saat dihubungi, Kamis (6/10/2022).

Menurut Teddy, Juwanda dilaporkan hilang pada Februari 2022. Dari keterangan perangkat desa, korban terakhir terlihat pergi bersama E (38) ke arah perkebunan.

E menjadi tersangka kasus pembunuhan satu keluarga itu. Satu tersangka lain adalah DW (17) yang merupakan anak dari E.

"Status E ini kakak tiri dari korban Juwanda," kata Teddy.

Kabar hilangnya Juwanda ini dilaporkan warga setempat pada Juli 2022.

Dari penyelidikan, pelaku E sempat dicari untuk dimintai keterangan terkait hilangnya Juwanda. Namun, pelaku E tidak ada di rumah saat aparat datang.

Anggota kepolisian yang kemudian memeriksa DW (anak pelaku E) mendapatkan fakta bahwa Juwanda telah dibunuh.

"Anak pelaku E yakni DW mengaku ikut terlibat pembunuhan terhadap Juwanda," kata Teddy.

Menurut pengakuan DW, kata Teddy, Juwanda dibunuh dengan cara dipukul menggunakan pipa besi saat tidur.

Kemudian, korban Juwanda diangkut menggunakan mobil pikap dan dikubur di perkebunan singkong.

Dari keterangan DW juga polisi mengetahui lokasi persembunyian pelaku E di Lampung Selatan.

Setelah ditangkap, E mengaku, selain membunuh Juwanda, ia juga membunuh keluarga korban. 

Sempat berkelahi di pasar

Sementara itu, Kepala Desa Marga Jaya M Yani mengatakan, antara Juwanda dan pelaku E sempat berkelahi di Pasar Marga Jaya.

Pertengkaran saudara tiri itu berawal saat Juwanda menanyakan keberadaan Zainudin dan Siti Romlah (ibu kandung Juwanda) yang tidak ada di rumah.

"E waktu itu bilang Zainudin dan istrinya pergi meladang di gunung," tutur Yani.

Juwanda dan pelaku E lalu pergi ke arah gunung, tetapi tidak menemukan Zainudin.

"Mulai dari situ bertengkar terus, sempat saya damaikan juga," kata Yani.

Yani mengatakan, pada Februari 2022, pelaku E dan Juwanda sempat terlibat perkelahian, tetapi bisa dipisahkan oleh masyarakat.

Diberitakan sebelumnya, aparat kepolisian membenarkan bahwa empat jasad yang ditemukan di septic tank di Way Kanan adalah satu keluarga.

Empat jasad itu ditemukan di dalam septic tank di salah satu rumah di Desa Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, pada Kamis (6/10/2022) pagi.

https://regional.kompas.com/read/2022/10/06/155718778/kronologi-satu-keluarga-ditemukan-tewas-di-septic-tank-korban-dan-pelaku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke