Salin Artikel

Palindo, Sang Penghibur dari Lembah Bada di Taman Nasional Lore Lindu

KOMPAS.com - Lembah Bada merupaan sebuah kawasan di dalam Taman Nasional Lore Lindu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain memiliki daya tarik dari flora dan fauna wilayah peralihan, di lokasi ini juga ditemukan sebuah situs megalitik yang menarik.

Kebudayaan megalitik yang tersebar di Kawasan Lore Lindu termasuk di Lembah Bada adalah bukti otentik hasil kebudayaan proto Austronesia.

Di Lembah Bada inilah arkeolog menemukan sebuah patung peninggalan zaman megalitik yang bernama Palindo.

Tepatnya di situs Padang Sepe, Patung Palindo ini seakan muncul dari tengah-tengah hamparan padang savana yang menghijau.

Meski posisinya tidak tegak atau cenderung miring, namun keberadaan Patung Palindo ini sangat mudah dikenali.

Karena keistimewaannya, Patung Palindo juga menjadi salah satu ikon dari Provinsi Sulawesi Tengah.

Lantas apa sebenarnya Patung Palindo?

Palindo adalah sebuah patung batu megalitik yang ditemukan di Lembah Bada, dan dikenal dengan beberapa nama seperti Patung Tosaloge atau Patung Sepe.

Patung ini bahkan dianggap sebagai representasi dari penduduk mitologis pertama dari desa Sepe yang bernama Tosaloge.

Patung Palindo juga dikenal sebagai penghibur karena pada zaman dulu patung ini berfungsi sebagai penghibur setiap pasukan perang kembali dari peperangan.

Baik upacara kemenangan, upacara pemberkatan sebelum berperang, hingga perayaan panen dilakukan di sekitar Patung Palindo.

Patung Palindo memiliki ukuran cukup besar, dengan tinggi hampir tiga kali tubuh orang dewasa atau sekitar 4,5 meter.

Bagian wajah Patung Palindo memiliki bentuk yang khas yaitu hidung berbentuk segi empat dengan kontur garis terus melengkung ke atas menyambung dengan alis.

Pada wajah patung ini juga memiliki guratan mata bulat menonjol, dan memiliki bentuk telinga,

Uniknya, wajah Patung Palindo memiliki bentuk mulut seakan senantiasa tersenyum yang membuatnya terlihat jenaka.

Seperti patung-patung lain di Lore Lindu, Patung Palindo juga memiliki jenis kelamin yaitu laki-laki yang terlihat dari guratan morfologi pada bagian tubuhnya.

Badan patung memiliki tonjolan lingkaran buah dada, dengan pahatan lengan dan kedua tangan yang menjulur ke bawah seakan tengah mengapit bagian genetalia.

Patung Palindo menjadi dikenal dan populer di antara patung-patung lainnya seiring dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke Lore Lindu.

Namun dibalik kepopuleran Patung Palindo di Lembah Bada, masih banyak misteri dari asal usul parung ini yang belum terungkap.

Seperti kapan dan bagaimana cara pembuatannya, dan apa maksud pembangunan dan penempatan patung-patung ini masih belum dapat terungkap dan terus dipelajari hingga saat ini.

Sumber:
kikomunal-indonesia.dgip.go.id  
kebudayaan.kemdikbud.go.id  
pesonawisata.sultengprov.go.id 
wisatatangguh.kemenparekraf.go.id  

https://regional.kompas.com/read/2022/10/05/142820678/palindo-sang-penghibur-dari-lembah-bada-di-taman-nasional-lore-lindu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke