Salin Artikel

Si Cantik Bambangan Coklat, Burung yang Menyukai Kawasan Berair

GORONTALO, KOMPAS.com – Saat musim migrasi banyak dijumpai burung yang tiba-tiba muncul di sawah, danau atau pantai yang berlumpur, salah satunya adalah burung bambangan coklat atau Schrenck's Bittern (Ixobrychus eurhythmus).

Bambangan coklat ini sering dijumpai di semak yang berada di dekat air, warna bulunya kecoklatan membuat burung ini dapat berkamuflase sempurna dengan rerumputan sekitar.

Motif bulunya ini menyerupai warna semak kering kecoklatan kombinasi dengan warna hitam.

“Kadang-kadang kami sering terlewatkan kalau ada bambangan coklat tidak jauh dari tempat kami, tiba-tiba saja ia terbang mengagetkan saat sudah dekat,” ujar Danny Rogi, pengamat burung Gorontalo, pada Selasa (27/9/2022).

Danny Rogi mengatakan, bagi orang awam agak kesulitan membedakan bambangan coklat dengan jenis bambangan lain, karena jenis-jenis ini memiliki kemiripan.

“Orang tahunya bangau atau kuncul untuk burung-burung yang menyukai habitat yang berair,” ujar Danny Rogi.

Kehadiran bambangan coklat acap menjadi tontonan tersendiri bagi wisatawan.

Burung ini memiliki keindahan yang mempesona jika disaksikan di habitat alaminya.

Ini berbeda jauh jika dilihat di kandang atau sangkar sebagai burung peliharaan.

Pengamatan burung (birdwatching) dilakukan Danny Rogi saat akhir pekan atau hari libur jika tidak ada kegiatan lain, ia mengunjungi tepian Danau Limboto dan persawahan di sekitarnya.

Semak dan tanaman air sering menjadi tempat persembunyian burung ini saat mencari makan.

Meskipun masih berstatus least concern (LC) atau berisiko rendah, namun burung ini tidak selalu terlihat dibandingkan dengan jenis bambangan lain.

Secara global burung bambangan coklat memiliki trend yang terus menurun sesuai laman daftar merah The International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Statusnya pernah terancam

Burung ini pernah dinyatakan hampir terancam (NT) pada tahun 1988, setelah itu terus meningkatkan hingga berstatus LC.

Di negeri tirai bambu China, bambangan coklat merupakan burung residen.

Burung ini diketahui memiliki tempat berbiak di negara Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Rusia bagian asia.

Daerah jelajahnya saat bermigrasi bisa mencapai Brunei Darussala, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam.

Burung bambangan coklat merupalan spesies dari keluarga Ardeidae dari jenis Ixobrychus ini memiliki habitat hidup di kawasan lahan basah seperti tepi danau, sawah, pantai.

Di kawasan ini banyak ditemukan makanannya, seperti ikan, katak, hewan air lainnya.

“Bambangan coklat lebih jarang dijumpai karena sebagiannya termasuk migrasi dari Asia Timur, yang biasa datang ke Indonesia atau di kawasan Wallacea pada sekitar bulan September hingga April,” kata Hanom Bashari dari Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota), Selasa (27/9/2022).

Hanom Bashari mengatakan, bambangan coklat merupakan burung yang umum di seluruh Indonesia serta Asia Tenggara dan beberapa daratan Asia lainnya, sama dengan jenis burung bambangan kuning atau yellow bittern (Ixobrychus sinensis).

“Biasanya mudah beradaptasi dengan kehadiran manusia, sehingga mudah terlihat di sekitar permukiman, asalkan area berawa seeprti danau, sawah, atau lainnya,” tutur dia.

Populasi di seluruh dunia diperkirakan sekitar 1.000-25.000 individu dewasa, tren penurunan populasi ini diduga kuat karena menurunnya kualitas habitat hidupnya.

Bahkan, banyak kawasan yang menjadi habitat hidupnya sudah mengalami kerusakan parah, kondisi ini berlangsung di banyak wilayah.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/27/151918278/si-cantik-bambangan-coklat-burung-yang-menyukai-kawasan-berair

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke