Salin Artikel

Vaksin Meningitis Langka, Travel Haji dan Umrah Pekanbaru: Mau Beribadah Saja Susah

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kelangkaan vaksin meningitis saat ini berdampak kepada keberangkatan calon jemaah umrah di Provinsi Riau. Pasalnya, vaksin meningitis menjadi satu syarat berangkat ke Tanah Suci.

Akibat kelangkaan vaksin meningitis ini, kemungkinan banyak calon jemaah umrah tertunda berangkat.

Ibnu Mas'ud, pemilik Travel Haji dan Umrah PT Muhibbah Mulia Wisata Pekanbaru menyebut, saat ini vaksin meningitis tidak lagi langka, melainkan sudah habis.

"Sekarang tidak langka lagi, tapi sudah tidak ada. KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) bilang sudah tak ada lagi vaksin meningitis," kata Ibnu saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (26/9/2022).

Jika pemerintah tidak segera menyediakan stok vaksin meningitis, Ibnu mengatakan, banyak calon jemaah umrah yang terancam tertunda berangkat.

Untuk itu, ia berharap, pemerintah hadir untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab, kelangkaan vaksin meningitis sudah berlangsung dua bulan.

Calon jemaah umrah di Riau kejar-kejaran mencari vaksin tersebut.

"Bakal banyak yang tertunda berangkat umrah. Di tempat kita (Muhibbah Mulia Wisata) saja yang mengantre lebih 1.000 orang. Belum lagi travel lain. Puluhan ribu yang bakal tertunda sampai Desember 2022 kalau vaksin meningitis masih belum ada," ujar Ibnu.

Ia menyebut, calon jemaah umrah yang berangkat sampai awal Oktober 2022 melalui Muhibbah Mulia Wisata, sudah selesai disuntik vaksin meningitis.

Besok, Selasa (27/9/2022) sore, ada 60 orang calon jemaah umrah yang akan berangkat lewat Dumai menyeberang ke Malaysia menggunakan kapal feri.

"Besok kita berangkatkan 60 orang. Jauh-jauh hari mereka sudah suntik vaksin meningitis," sebutnya.

Namun, Ibnu yang juga Direktur PT Muhibbah Mulia Wisata mengatakan, calon jemaah umrah yang mendaftar dari pertengahan Oktober sampai Desember 2022, masih banyak yang belum dapat vaksin.

Ia mengaku khawatir apabila pemerintah belum juga bisa menyediakan vaksin meningitis, maka calon jemaah umrah bakal tertunda berangkat.

Ibnu menyebut, saat ini hanya pemerintah Indonesia yang tetap menerapkan aturan vaksin meningitis tersebut.

"Arab Saudi sudah lama tidak meminta untuk mencek kartu kuning vaksin ada atau tidak. Kalau memang diwajibkan, ya pemerintah harus sediakan vaksin. Tapi kalau tidak wajib sampaikan secara jelas. Makanya kita minta kejelasan dari pemerintah, apa solusinya. Kalau sekarang mereka kan main setop saja, tak ada kartu vaksin tidak boleh berangkat," kata Ibnu.

Ia menyebut, hari ini sudah terjadi calon jemaah umrah dari Surabaya sebanyak 150 orang yang tidak jadi berangkat.

"Inilah yang kita khawatirkan. Jadi kita harap pemerintah mendengar keluhan ini, kasian masyarakat mau beribadah saja susah," kata Ibnu.

Ibnu menambahkan, akibat kehabisan stok vaksin meningitis ini, ada beberapa orang batal mendaftar.

"Di tempat kami ada beberapa orang yang datang mau daftar umrah, tapi setelah kami bilang vaksin belum ada, jadi tunda daftar," sebut Ibnu.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/26/195427778/vaksin-meningitis-langka-travel-haji-dan-umrah-pekanbaru-mau-beribadah-saja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke