Salin Artikel

Hujan Es Turun di Kendal, Warga Sebut Rumahnya seperti Dilempari Kerikil

Hujan yang turun sekitar pukul 19.45 WIB tersebut, juga disertai angin kencang dan bunyi petir yang keras. Banyak  warga yang menjadi panik dan ketakutan, karena bunyi air hujan di atas genting bersuara cukup keras, seperti dilempari kerikil.

Salah satu warga Nolokerto Kaliwungu, Asfuri mengaku sempat kaget dan lari ke teras rumah saat hujan deras disertai  bunyi petir yang keras. Sebab  genting rumahnya seperti dilempari kerikil.

“Dan saat saya lihat, ternyata butiran es yang jatuh bersamaan dengan air hujan,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Any Faiqoh, warga Protomulyo Kaliwungu Selatan. Dia mengaku kepalanya sempat kesakitan saat menerrobos hujan deras dengan memakai jas hujan. 

Dia mengatakan sebelum hujan dirinya keluar rumah naik motor untuk membeli sabun dan sampo di mini market. Ia mengaku tidak memakai helm, karena jaraknya dekat.

“Sejak tahun 2007, saya tinggal di Kaliwungu, baru kali ini menyaksikan hujan es. Kepala saya sedikit sakit karena terkena hujan tersebut,” jelas Any.

Sementara itu Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo, mengatakan pancaroba bisa menyebabkan kondisi seperti ini  terjadi. Fenomena hujan deras disertai angin kerap terjadi di wilayah Pantura. 

Pihaknya tidak bisa memastikan sampai kapan akan terjadi. Prakiraan cuaca yang didapat dari BMKG, biasanya peristiwa ini terjadi dalam kondisi 8 jam terakhir.

"Saya berharap, warga tetap waspada dengan fenomena hujan deras dan angin kencang, karena saat siang panas dan malam dingin, sehingga tekanan udara menjadi rendah," ujarnya.

Sigit menjelaskan, BPBD Kendal belum menerima laporan adanya kerusakan akibat hujan es yang mengguyur wilayah Kaliwungu dan Kendal.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/23/235624378/hujan-es-turun-di-kendal-warga-sebut-rumahnya-seperti-dilempari-kerikil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke