Salin Artikel

Sampel Darah Babi Asal Sikka Akan Dikirim ke Bali, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Koordinator Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka dr Ronald mengatakan, pihaknya mengambil sampel darah babi di wilayah itu.

"Salah satu dokter hewan sudah ke lokasi untuk ambil sampel, untuk sementara sampel belum masuk ke laboratorium kita," ujar Ronald saat dihubungi, Kamis (22/9/2022).

Ronald menjelaskan, sampel tersebut dikemas dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar Bali untuk pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) african swine fever (ASF).

Sehingga, lanjutnya, belum bisa dipastikan apakah kematian babi karena terserang virus ASF karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Ronald mengimbau masyarakat tidak panik dan takut berlebihan. Namun, tetap menjaga biosecurity (keamanan), sering membersihkan kandang, memberikan pakan yang baik, dan memantau ternak yang keluar masuk.

"Masyarakat tetap tenang dan jangan panik. Biasanya akan ada ketakutan di masyarakat sehingga bisa terjadi penjualan ternak secara besar besaran karena takut nanti ternaknya akan mati. Tetapi harus dipastikan dahulu penyebab kematian tersebut," jelasnya.

Sebelumnya, Camat Tanawawo Yohanes Oriwis Naga Seso menduga belasan ternak babi yang mati itu karena terjangkit virus ASF.

"Kami menerima laporan dari Kepala BPP Kecamatan Tanawawo. Ada 16 ekor babi di Wolonira, Desa Poma dan satu ekor babi di Desa Loke, Kecamatan Tanawawo mati mendadak," ujar Seso saat dihubungi.

Seso mengimbau ternak babi asal dua desa itu tidak dibawa keluar daerah untuk mengurangi penyebaran virus semakin meluas.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/22/231552478/sampel-darah-babi-asal-sikka-akan-dikirim-ke-bali-masyarakat-diminta-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke