Salin Artikel

17 Babi di Sikka Mati Mendadak, Pemkab Uji Sampel Darah untuk Pastikan Sebab

Camat Tanawawo Yohanes Oriwis Naga Seso menduga, puluhan babi mati karena terjangkit virus flu babi afrika atau african wwine fever (ASF).

"Kami menerima laporan dari Kepala BPP Kecamatan Tanawawo. Ada 16 ekor babi di Wolonira, Desa Poma dan satu ekor babi di Desa Loke, Kecamatan Tanawawo mati mendadak," ujar Seso saat dihubungi.

Seso mengimbau ternak babi asal dua desa itu tidak dibawa keluar daerah untuk mengurangi penyebaran virus semakin meluas.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan mengaku, belum mendapat laporan terkait belasan babi yang mati mendadak itu.

Meski demikian, dirinya telah memerintahkan dokter hewan untuk memastikan keadaan ternak babi di Desa Poma.

"Saya sudah perintahkan dokter hewan untuk segera ke Desa Poma, Kecamatan Tanawawo untuk pantau dan periksa ternak babi yang sakit. Mereka masih di Poma," ujarnya.

Yohanes menjelaskan, sampel ternak babi yang sakit akan diperiksa untuk memastikan penyebab.

"Kita belum tahu apakah ternak babi yang sakit itu terkena ASF atau bukan, makanya darah ternak itu akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Pertanian untuk tahu apa penyakitnya," katanya.

Ia juga mengimbau, masyarakat tidak panik sebelum mendapat hasil pemeriksaan sampel ternak babi yang sakit.

"Saya mengimbau para peternak tidak cemas karena penyebabnya masih didalami. Saya juga berharap untuk saling koordinasi dengan dokter hewan atau instansi teknis agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat," pintanya

https://regional.kompas.com/read/2022/09/21/162756478/17-babi-di-sikka-mati-mendadak-pemkab-uji-sampel-darah-untuk-pastikan-sebab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke