Salin Artikel

Cerita Seorang Nenek di Baubau Tinggal di Bawah Bekas Panggung Rakyat Bersama Dua Cucunya

Ia sudah empat tahun terakhir tinggal di bawah bekas panggung rakyat karena rumahnya yang berada di Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio, telah hancur akibat dilalap api.

“Saya tinggal sama cucuku dua orang. Awalnya saya tinggal di bagian Wale, tapi sudah terbakar, jadi saya tinggal di sini,” kata Nenek Wasia, saat ditemui Kompas.com, Selasa (20/9/2022).

Nenek Wasia mengaku, suaminya telah lama meninggal dunia dan anak-anaknya ada yang merantau mengadu nasib dan juga mengalami nasib yang sama dengannya menemukan plastik bekas di Kota Baubau.

“Saya cari plastik baru saya timbang, hanya biasa dapat Rp 400.000 dua bulan. Uangnya saya beli untuk makan,” ujar Wasia.

Bekas panggung rakyat yang berada di kawasan Pantai Kamali Kota Baubau ukurannya tidak terlalu besar.

Banyaknya tiang penyangga yang terbuat dari beton ini, membuat nenek Wasia menutupnya dengan papan tripleks sebagai sekat kamar.

Dalam kamar terdapat satu tempat tidur bekas dan di dalam kamar tidak terdapat jendela sehingga dalam kamar terasa panas.

Sementara itu, di bawah panggung banyak terdapat tumpukan plastik bekas yang disimpan Nenek Wasia.

Nenek Wasia berharap ada orang dermawan yang mau membantu rumahnya sehingga ia dan cucunya bisa kembali ke tempat yang layak.

“Saya mau perbaiki (rumah) tapi tidak ada uang. Saya berharap ada yang mau membantu (perbaiki rumah) biar tidak tinggal di bawah ini lagi,” ucap Nenek Wasia.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/20/143208078/cerita-seorang-nenek-di-baubau-tinggal-di-bawah-bekas-panggung-rakyat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke