Salin Artikel

Kronologi Kecelakaan Karambol hingga Tewaskan Anak Jamintel Kejagung di Tol Pejagan-Pemalang

KOMPAS.com - Penyebab utama kecelakaan karambol yang menewaskan anak Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung di ruas tol Pejagang (Brebes)-Pemalang, Jawa Tengah masih diselidiki kepolisian.

Kecelakaan maut itu juga mengakibatkan 19 orang mengalami luka-luka sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Penyelidikan polisi

Saat olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas sempat melakukan sterilisasi dengan menutup sementara jalur dari arah Jakarta menuju Semarang saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Senin (19/9/2022).

Kasatlantas Polres Brebes AKP Edi mengatakan, pihaknya menggelar olah TKP di lokasi untuk menentukan titik titik kendaraan yang terlibat kecelakaan.

Dari hasil penyelidikan sementara, kecelakaan diduga karena adanya kepulan asap pekat dari pembakaran rumput di lahan kering yang masih di dalam area tol.

Polisi juga masih melakukan penyelidikan penyebab terbakarnya lahan kering tersebut.

Hal ini dilakukan guna memastikan apakah ada unsur kesengajaan orang tak bertanggung jawab atau ada kemungkinan lain.

Sebelumnya, polisi menyebut sejumlah kemungkinan terkait penyebab lahan kering terbakar.

Kapolsek Bulakamba AKP Ibnu mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah rumput ilalang kering terbakar sendiri karena cuaca terik atau ada orang yang sengaja membakar.

Polisi sudah melakukan pemeriksaan, dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian.

"Kami sudah datang ke TKP. Sementara keterangan yang kami terima lokasi lahan yang terbakar masih berada di lahan tol. Jadi, lokasi yang terbakar bukan lahan milik warga," kata Ibnu, Minggu.

Kronologi kecelakaan

Kecelakan yang melibatkan sedikitnya delapan kendaraan itu terjadi di Kilometer 253, sekitar pukul 14.15 WIB pada Minggu (18/9/2022).

Delapan kendaran itu yakni tujuh kendaraan pribadi dan satu truk boks yang melintas dari arah barat atau Jakarta menuju Semarang.

Kepala Cabang Pejagan-Pemalang Tol Road (PPTR), Ian Dwinanto menyebut, indikasi awal kejadian diakibatkan karena salah satu kendaraan pribadi (SUV) paling depan melintas TKP terhalang pandangan akibat asap pembakaran lahan oleh warga.

Diketahui, jarak pandang sepanjang 200 meter akibat asap pembakaran lahan di samping tol.

Lantaran hal tersebut, pengemudi SUV itu terpaksa melakukan rem mendadak hingga ditabrak kendaraan lainnya dari belakang.

Sejumlah kendaraan lain dari belakang menghindar ke lajur berbeda, tetapi tidak bisa menghindar karena keterbatasan ruang.

Beberapa kendaraan lalu menabrak pembatas jalan.

Kendaraan lainnya juga menabrak bagian kendaraan yang berada di depannya.

"Posisi akhir delapan kendaraan berada menutupi seluruh lajur dua dan lajur satu, berhimpit menghadap ke timur dan mengalami kerusakan berat," ungkap dia, Minggu.

Kanit Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas (Kamsel) Satlantas Polres Brebes Ipda Saeful mengatakan, jika penyebab sementara insiden kecelakaan lantaran pengemudi terhalang asap pembakaran.

"Ya memang penyebabnya pandangan pengemudi terhalang asap hasil bakaran lahan itu," kata Saeful.

1 orang tewas, 19 orang luka-luka

Akibat kejadian itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian dan dibawa ke RS Bhakti Asih Brebes.

Korban tewas merupakan anak Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung.

Sedangkan, 19 orang yang mengalami luka-luka dibawa ke RS Mutiara Bunda Tanjung, Brebes.

Penanggung Jawab Jasa Raharja Samsat Tanjung Brebes Yudho Tigo mengatakan, berdasarkan KTP dan SIM yang ditemukan di dalam mobil, M Singgih Adika (23) merupakan warga Cipayung, Jakarta Timur.

Saat itu, korban menggunakan Honda Civic warna Silver bernomor polisi AG 1870 ME.

Mobil yang ditumpanginya seorang diri itu mengalami ringsek setelah menabrak truk boks dari belakang disusul tabrakan kendaraan lain dari belakang.

Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Amir Yanto yang merupakan ayah korban datang langsung untuk mengambil jenazah.

Diketahui, korban merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Solo.

Jenazah sempat dishalatkan di musala rumah sakit sebelum dibawa ke Depok, Jawa Barat untuk dimakamkan.

Jenazah dibawa mobil ambulans milik pengelola tol dengan pengawalan Patwal dari Polda Metro Jaya.

Santunan dari Jasa Raharja

Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Pekalongan Sugeng mengatakan seluruh korban luka maupun meninggal dunia dipastikan mendapatkan perawatan dan santunan dari pihak Jasa Raharja.

Adapun besarannya bagi korban yang mengalami luka-luka mendapatkan santunan sebesar Rp. 20 juta.

Sementara bagi yang cacat dan meninggal dunia mendapatkan santunan sebesar Rp. 50 juta.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/20/055500778/kronologi-kecelakaan-karambol-hingga-tewaskan-anak-jamintel-kejagung-di-tol

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke