Salin Artikel

Pekerja Seni di Ngawi Unjuk Rasa di Depan PN, Tuntut Keadilan Kasus Pengeroyokan MC

Unjuk rasa bertepatan dengan agenda sidang pertama kasus penganiayaan terhadap pekerjaan seni di Pengadilan Negeri Ngawi.

Mereka menyuarakan keadilan untuk rekan mereka yang dikeroyok oleh warga saat membawakan acara musik di Desa Walikukun, Kecamatan Walikukun, Kabupaten Ngawi pada Bulan Mei lalu.

"Rekan kami dikeroyok oleh puluhan warga saat membawa acara musik. Mereka minta acara musik diteruskan padahal sudah lewat jam satu pagi, sesuai aturan harus sudah bubar, " ujar Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten Ngawi Yudho di depan Pengadilan Negeri Ngawi Senin (19/09/2022).

Sementara Sigit Pramono yang menjadi korban pengeroyokan mengatakan, saat memandu acara musik itu ia mengaku sudah memberikan tambahan lagu hingga pukul 01:30 WIB. 

Itu sebagai respons atas permintaan warga, namun mereka mendesak agar musik terus dimainkan.

Karena menolak meneruskan penampilan musik dengan alasan izin dari kepolisian hanya sampai jam 01.00, membuat warga emosi dan lebih dari 10 warga melakukan pengeroyokan terhadap dirinya.

"Kita sudah memberikan tambahan setengah jam, tapi warga terus mendesak musik dimainkan. Mereka dibawah pengaruh alkohol," Katanya. 

Sigit menambahkan, ada puluhan warga yang mengeroyoknya memukul dan menendang tuhuhnya.

Salah satu pengeroyok  bahkan menggunakan bongkahan beton untuk menganiaya sehingga kepalanya mengalami gegar otak hingga tak sadarkan diri.

"Saya di rumah sakit koma dua hari. Kepala bagian belakang robek gegar otak karena di pukul pakai bongkahan pecahan beton, " Imbuhnya.

Sementara Yudho mengatakan, lebih dari 20 pelaku seni di Ngawi memberikan dukungan kepada Sigit yang menjadi korban penganiayaan. Mereka berharap agar kasus serupa tidak terulang lagi.

"Kita memberikan dukungan untuk pengobatan termasuk mengawal jalannya sidang agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Selaku pekerjaan seni hal seperti ini rentan terjadi, " Katanya. 

Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyaputera yang mengawal pengamanan aksi damai di PN Ngawi mengaku memberikan kesempatan kepada perwakilan pelaku bae ni untuk melakukan mediasi dengan PN Ngawi.

"Kita hanya mengawal, kita berikan kesempatan perwakilan dari pelaku seni untuk bertemu dengan Kepala PN. hasilnya mendukung untuk dilaksanakan keputusan hakim seadil adilnya, " Ucapnya

https://regional.kompas.com/read/2022/09/19/141222178/pekerja-seni-di-ngawi-unjuk-rasa-di-depan-pn-tuntut-keadilan-kasus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke