Salin Artikel

7 Kasus Uang Rusak Dimakan Rayap, Ada yang Disimpan di Celengan Selama 5 Tahun

Uang tersebut ditabung selama 2,5 tahun di celengan plastik. Rencananya uang tersebut akan digunakan Samin dna istrinya menunaikan ibadah haji bersama 2 anaknya.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, uang rusak ternyata bisa ditukar ke Bank Indonesia.

Uang yang rusak akan diganti asal ciri keaslian uang tersebut masih dikenali.

Jika ciri-ciri keasliannya sulit dikenali, maka pihak BI akan lebih dulu meneliti keaslian uang terbut.

Uang rusak yang diberi penggantian sesuai nilai nominal adalah uang yang secara fisik lebih besar dari 2/3 ukuran aslinya dan ciri uang dapat dikenali keasliannya. Uang rusak pun masih merupakan satu kesatuan dengan atau tanpa nomor seri yang lengkap.

Bila uang rusak terbelah menjadi dua, uang tersebut bisa diberi penggantian sesuai nominal aslinya, asal kedua nomor seri pada uang tersebut lengkap, fisik uang lebih besar dari 2/3 ukuran asli, dan dapat dikenali ciri keasliannya.

Sedangkan uang rusak yang tidak diberi penggantian sesuai nominal adalah uang kertas yang fisiknya kurang dari 2/3 ukuran asli, dan uang rusak yang terbelah menjadi dua bagian terpisah dengan nomor seri berbeda.

Dan berikut 7 kasus uang rusak dimakan rayap di Tanah Air yang berhasil dirangkum Kompas.com:

Menurut Sukma ia menyimpan uangnya di samping lemari dan rencananya akan digunakan untuk membiayai operasi tulang belakang.

Sukma mengatakan bahwa uang yang disimpannya di samping lemari merupakan uang sumbangan dari keluarganya.

Dia tak sempat menyimpan uang ke dalam rekening karena dia kesulitan keluar dari rumah untuk menabung di bank.

"Ini ada uang Rp 3 juta yang saya simpan dari September 2016 buat beli obat dan vitamin syaraf, tetapi pas akhir Oktober 2016, kok uangnya bolong-bolong begitu, habis dimakan rayap," kata Sukma.

Ia mengaku sudah berusaha ke Bank Indonesia untuk mengganti uangnya. Hanya saja, BI menolak permintaan Sukma.

Kemudian, Sukma mencoba menemui Ahok untuk menceritakan permasalahannya.

"Saya enggak minta bantuan, cuma mau cerita saja (ke Ahok)," kata Sukma.

Ali Sobri, kasir mobil penukaran uang Bank Indonesia, menjelaskan, awalnya dua wanita tersebut hendak menukarkan uangnya yang rusak senilai Rp 12 juta.

Uang kertas yang rusak adalah pecahan beragam mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 100.000.

Sayangnya, mereka enggan diwawancarai terkait asal uang tersebut dan penyebab kerusakan uang yang mereka tukarkan.

Pemilik uang hanya sempat mengaku kepada petugas bahwa uang tersebut hasil dari menabung yang rencananya digunakan untuk biaya sekolah.

“Katanya untuk biaya sekolah. Dikumpul-kumpulin, mencelengi terus bertahun-tahun. Uang rusak dari berbagai pecahan dari Rp 100.000 sampai Rp 5.000. Rusak karena rayap. Dia naruh di celengan plastik sampai sekitar Rp 12 juta-an,” kata Ali Sobri kepada Kompas.com.

Ali menjelaskan, pihak BI baru menerima Rp 6.880.000 karena sisa uang kertas rusak lainnya masih tercecer dan harus dirapikan terlebih dahulu.

Kemudian, pihak BI akan memeriksa ulang apakah uang tersebut layak diganti atau tidak.

Uang senilai Rp 4 juta tersebut disimpan dalam plastik selama bertahun-tahun. Oleh Sunardi, uang tersebut disimpan di rumah lama yang tak dihuni.

Rusaknya uang Rp 4 juta tersebut terungkap saat Sunardi hendak membeli bahan bangunan untuk rumahnya. Ia pun mengambil uang yang ia simpan dalam sebuah tas plastik.

Namun saat dicek, 40 lembar uang Rp 100.000 sudah rusak dimakan rayap. Keluarga Sunardi memilih menyimpan uang tersebut agar sewaktu-waktu bisa ditukarkan ke pelayanan penukaran rusak yang tutup karena pandemi.

Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk merenovasi rumahnya jadi lebih layak huni. Ia menabung selama satu tahun dan menyimpan uangnya di bawah kasur tempat tidurnya.

"Jadi memang saya tabung di bawah kasur supaya lebih mudah saat saya mau gunakan. Saat jumlahnya saya rasa cukup untuk beli bahan bangunan. Saya ambil itu uang dan ternyata kondisinya sudah dalam keadaan yang tidak layak. Dimakan sama rayap itu uang," kata Nurhaya saat dihubungi, Kamis (7/1/2021).

Dari video yang viral, terlihat Nuryana membongkar kantong plastik berisikan uang simpanan disaksikan sejumlah orang.

Warga sekitar kemudian menyarankan Nurhaya membawa uang puluhan juta miliknya yang tidak utuh lagi ke salah satu bank di Kolaka untuk ditukarkan.

Pihak Bank pun hanya bisa memberikan
kompensasi uang pengganti kepada Nurhaya sebesar Rp 900.000 dari total Rp 15.000.000 juta yang rusak parah

Uang tersebut rencananya akan dibelikan hewan kurban.

Ia bercerita telah mengumpulkan uang sejak setahun terakhir terakhir karena ingin bisa membeli hewan kurban.

"Uang tabungan itu saya selipkan di suatu tempat, pas saya buka ternyata rusak dimakan rayap terpaksa gagal kurban tahun ini, mungkin tahun depan semoga ada kesempatan," ucap dia pada Juli 2021.

Ia bercerita sempat diajak kurban kolektif, namun ia menolak karena ingin kurban sendiri dengan membeli seekor domba.

"Uang yang terkumpul untuk domba itu Rp 2,9 juta. Andai dulu saya ikut menabung bersama saudara mungkin hari ini bisa kurban sapi bersama," ungkap Yadi.

Setelah ceritanya viral, Yadi mendapatkan domba dari anggota kepolisian Polsek Garut Kota.

Domba tersebut dibeli dari hasil iuran anggota Polsek Garut Kota.

Rencananya uang yang ia simpan selama 2 tahun itu akan ia jadikan modal usaha untuk membuka konter pulsa.

Ia menyimpan uang tersebut di kotak celengan yang diletakkan di kolong lemari pakaian di rumahnya di Jalan Kampung Benda Barat, Cipayung, Depok, Jawa Barat.

"Saya lagi nabung dimakan rayap. Tahu-tahunya pas dibuka, enggak ada yang tersisa sedikit pun. Isinya hampir sejuta buat usaha konter pulsa," kata Latief, Jumat (17/6/2022).

Setelah melihat uangnya dimakan rayap, Latief pun menangis hingga menjerit.

"Saya juga enggak tahu dari awal dia nabung, enggak tahu sama sekali. Tahu dari cerita mama, dia nangis-nangis, gerung-gerung gitu," ujar kakak Latief, Mimi.

Keluarganya pun kemudian menguatkan Latief setelah musibah yang menimpanya.

"Sudah tenang saja, sabar pasti ada rezekinya, kata kita begitu ke Latif," pungkasnya.

Uang puluhan juta rupiah dia ditabung di celengan plastik sejak 2,5 tahun, tepatnya sejak pandemi Covid-19.

Rencananya, uang tersebut akan dia gunakan untuk menunaikan ibadah haji bersama istri dan dua anaknya.

Samin mengatakan sebenarnya tiga hari yang lalu dirinya sudah meminta istrinya untuk membongkar celengan tersebut karena sudah penuh.

Karena belum ada waktu, akhirnya celengan itu baru dia bongkar pada Selasa (13/92/2022. Samin dan istrinya pun terkejut mengetahui uang di celengan itu dimakan rayap.

Selama ini celengan plastik yang digunakan untuk menabung uang hasil jualan makanan ringan di kantin sekolah diletakkan di tempat tidur.

Samin memiliki dua celengan. Uang yang dimakan rayap berada di celengan warna hijau. Kondisinya sudah tidak utuh lagi dan rusak. Jumlah uang tersebut sekitar Rp 50 juta.

Sedangkan uang yang di celengan ungu sebagian besar masih utuh meskipun ada yang dimakan rayap. Berdasarkan hasil penghitungan jumlah uang itu sekitar Rp 49,8 juta.

Samin menjadi penjaga sekolah sejak tahun 1998 dengan status sebagai tenaga kerja dengan perjanjian kerja (TKPK).

Setiap hari ia menabung Rp 100.000 hingga Rp 200.000 dari hasil berjualan di kantin dan membuatkan minuman teh guru sekolah.

SUMBER: KOMPAS.co. (Penulis: Fika Nurul Ulya, Kurnia Sari Aziza, Muhamad Syahri Romdhon, Markus Yuwono, Suparman Sultan, M Chaerul Halim, Labib Zamani | Editor : Erlangga Djumena, Icha Rastika, Rachmawati, Khairina, Teuku Muhammad Valdy Arief, Ivany Atina Arbi, Dita Angga Rusiana)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/15/082500178/7-kasus-uang-rusak-dimakan-rayap-ada-yang-disimpan-di-celengan-selama-5

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke