Salin Artikel

Impian AM Santri Gontor Sebelum Meninggal, Ingin "Mengabdi" dan Perbaiki Sistem Ponpes

KOMPAS.com - Sebelum meninggal, AM (17) santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) ternyata bercita-cita untuk mengabdikan dirinya di pondok setelah lulus nanti.

"Aak (panggilan keluarga pada almarhum Albar Mahdi) pernah bilang ke kami, kalau sudah lulus nanti, dia belum mau pulang ke Palembang. Katanya dia mau mengabdikan diri di Gontor," ujar Soimah dikutip dari Sripoku.com, Minggu (11/9/2022).

Santri Gontor tersebut bertekad untuk mengabdi di daerah Magelang saja suatu saat nanti.

"Dan kalau boleh aak mau mengabdi di Magelang saja," tambah Soimah.

Tidak hanya itu, AM juga memiliki impian atau keinginan untuk mengubah sistem pendidikan di pondok pesantren.

Soimah ibunda AM mengenang kembali perkataan anaknya tersebut ketika AM pulang ke Palembang.

AM sering melontarkan impiannya tersebut ketika mereka sedang duduk bersama dan berbincang.

“Sebelum anak saya meninggal almarhum selalu berceloteh kepada saya, ingin memperbaiki sistem ponpes," kata Soimah, Sabtu (10/9/2022).

Awalnya Soimah tidak mengerti maksud perkataan anak sulungnya itu.

"Rupanya dengan meninggalnya almarhum baru saya bisa mengerti maksud celotehan tersebut adalah untuk memperbaiki sistem agar tidak terjadi tindakan kekerasan di lembaga pendidikan mana pun dan pengalihan pengasuhan, pengawasan kepada senioritas,” imbuh dia.

Menurut Soimah, ia bersama suaminya akan terus melanjutkan proses hukum terhadap pelaku yang menyebabkan AM tewas.

Hal itu harus ditempuh agar tak ada lagi korban selanjutnya dalam kalangan di pondok pesantren.

“Saya sebagai seorang ibu dari AM tetap terus akan melanjutkan perjuangan anak saya,” ujarnya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia sebelumnya menjelaskan, ada dua orang senior korban yang diperiksa.

Kedua orang itu pun menjadi terduga pelaku yang menyebabkan AM tewas.

Menurut Nikolas, motif penganiayaan AM hingga tewas diduga dilatarbelakangi kesalahpahaman saat menggelar acara Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Saat itu, AM yang menjadi ketua kekurangan alat hingga menyebabkan keduanya marah.

“Kami mengamankan beberapa barang bukti termasuk tongkat dari lokasi kejadian serta becak. Becak ini diduga digunakan untuk membawa korban ke rumah sakit,” kata Nikolas.

Dari kasus tersebut, penyidik Polres Ponorogo telah melakukan pemeriksaan pada sejumlah saksi. Keterangan para saksi itu menguatkan bahwa dua orang tersebut menjadi terduga pelaku.

“Keduanya (terduga pelaku) adalah senior korban di sekolah,” jelasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Beri Isyarat, Santri Gontor yang Meninggal Sempat Cerita Tentang Sistem di Pondok 'Ingin Mengabdi'

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/11/201856878/impian-am-santri-gontor-sebelum-meninggal-ingin-mengabdi-dan-perbaiki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke