Salin Artikel

Kisah PMI Asal Sumbawa, Terlunta-lunta di Arab Saudi dalam Kondisi Sakit Diabetes, Kini Dipulangkan

"Alhamdulillah saya sudah tiba di Sumbawa pukul 02.00 Wita," kata Erna Jumat (9/9/2022).

Tak hanya terkatung-katung, di sana Erna yang mengidap diabetes tidak bisa berjalan.

Belasan tahun jadi PMI

Erna merantau ke Arab Saudi sejak tahun 2008. Kurang lebih sudah 14 tahun Erna menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Erna berangkat ke Timur Tengah secara prosedural.

Ia mengadu nasib untuk mengangkat derajat dan perekonomian keluarganya. 

Namun, pada tahun 2013, majikan Erna tidak memperpanjang paspor dan visa kerjanya sehingga menjadi overstay.

"Nasib saya di majikan tidak jelas. Saya memilih kabur," ucap Erna.

Dari satu masjid ke masjid lain

Berbulan-bulan, ia terlunta-lunta. Erna harus hidup berpindah dari masjid satu ke masjid lainnya dengan keadaan yang memprihatinkan.

Pernah pula dia diusir dari masjid. Lantaran mengalami diabetes, tiga bulan terakhir Erna tak bisa berjalan.

Erna ingin pulang ke Indonesia, namun keadaan tidak memungkinkan. Dia terkendala dengan biaya.


Erna mengaku telah mendatangi KBRI pada Kamis (24/08/2022).

Namun, saat itu keinginannya pulang belum bisa terpenuhi. Erna tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa.

Hingga akhirnya, dia menelepon sang anak dan memberi tahu kondisi sebenarnya.

Ketua LSM Hakiki Iying Gunawan menjelaskan, pihaknya menerima aduan dari anak Erna.

"Kami menerima aduannya dari anaknya ibu Erna, dan kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk memulangkan Erna ke Sumbawa dengan cepat," kata Ketua LSM Hakiki Iying Gunawan yang dikonfirmasi Jumat (9/9/2022).

Setelah itu, Iying berkoordinasi dan memasukkan laporan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa dan lembaga terkait untuk proses pemulangan Erna sejak 26 Agustus 2022.

Setelah proses yang alot, akhirnya Erna dipulangkan dan tiba di Sumbawa pada Jumat (9/9/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita.

Penjelasan Disnakertrans

Budi Prasetyo, Kepala Disnakertrans Kabupaten Sumbawa yang ditemui Kompas.com Jumat (9/9/2022) mengatakan, siapa pun WNI yang bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran wajib mendapatkan perlindungan.

Ia berharap, PMI ini berangkat secara prosedural supaya pihaknya mudah berkoordinasi terkait proses pemulangan dan lainnya.

Disebutkan, Erna yang berasal dari Desa Langam, Kecamatan Lopok ini overstay.

Pihaknya menjalin komunikasi intens dengan KBRI, KJRI, BP2MI dan pihak terkait hingga semuanya membantu proses pemulangan.

"Kita harus rajin komunikasi yang efektif karena persoalan PMI ini banyak dan harus kedepankan prioritas, khusus ibu Erna karena sakit diabetes kakinya luka jadi prioritas," sebut Budi.

"Ke depan kasus ini menjadi pembelajaran bersama untuk kita semua," imbuh Budi.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/10/050000078/kisah-pmi-asal-sumbawa-terlunta-lunta-di-arab-saudi-dalam-kondisi-sakit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke