Salin Artikel

Bermodus Tukar Uang Asing Bermodal Biskuit, Komplotan Penipu Diringkus Satreskrim Polres Salatiga

Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana mengatakan, komplotan tersebut melakukan penipuan pada Selasa (6/9/2022) sekira pukul 14.00 WIB.

"Komplotan ini mengincar nasabah bank yang baru keluar dari bank, kemudian diajak ngobrol, dijanjikan keuntungan dari tukar uang asing," jelasnya saat rilis ungkap kasus di Mapolres Salatiga, Jumat (9/9/2022).

Saat kejadian tersebut, korban Revlusi Panzimatni (57) warga Tingkir Kota Salatiga, baru keluar dari BNI. Dia lalu didatangi tersangka Irwan Sukma warga Cibinong Jawa Barat yang mengaku sebagai warga negara Brunei Darussalam dan ingin menukarkan uang.

Tak berapa lama, ada Aldila Apriliana Nurita mengaku bernama Reva turut bergabung dalam pembicaraan untuk menyakinkan korban.

Dalam perannya, Reva mengaku membawa uang Rp 90 juta di dalam kertas coklat yang juga akan ditukarkan. Namun isi dari kertas tersebut adalah biskuit.

Reva mengaku kenal dengan Supriaji alias Sunarto, pegawai BRI yang akan menukar uang tersebut. Dalam skenarionya, dia diantar Syafrizal atau Huda.

Setelah korban tertarik, lalu diajak mengambil uang untuk diserahkan kepada tersangka di dalam mobil. Dia mengambil uang dua kali, yakni Rp 11 juta dan Rp 12 juta.

Rombongan ini lalu mencari makanan di sebuah toko di Jalan Jenderal Sudirman. Saat korban dan Reva di toko, Reva beralasan bertanya soal pesanan makanan yang akan dibeli.

Namun ternyata dia tidak kembali dan mobil yang mengangkut sudah tidak ada. Merasa tertipu, Revlusi pun melapor ke Polres Salatiga.

AKBP Indra Mardiana mengungkapkan komplotan ini diduga telah beraksi di berbagai tempat. "Dari penyelidikan awal mereka beraksi di Kendal, Salatiga, dan Semarang," jelasnya.

Sasarannya adalah nasabah yang baru transaksi di bank. "Jadi mereka menunggu dan mencari nasabah yang potensial, lalu didekati dengan modus tukar uang asing dijanjikan imbalan," ungkap Indra.

Dia mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak tergiur imbalan dari orang tak dikenal. "Setiap transaksi lebih baik dilakukan di lembaga resmi, jadi terjamin dan tidak menjadi korban," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/09/130945378/bermodus-tukar-uang-asing-bermodal-biskuit-komplotan-penipu-diringkus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke