Salin Artikel

Jenazah Santri Gontor Sudah 15 Hari Dikubur, Tim Forensik Sempat Kesulitan Mengotopsi

AM merupakan santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, yang tewas karena dianiaya.

Otopsi yang berlangsung dari pukul 09.00WIB hingga pukul 12.10 WIB itu, dilakukan secara teliti.

Pemeriksaan itu dilakukan dari ujung kakihingga ujung rambut.

Dokter Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, AKBP Mansyuri  mengatakan, kondisi jenazah telah mengalami pembusukan karena sudah 15 hari di kubur.

Meski demikian, beberapa sampel yang dicari oleh penyidik untuk mengetahui penyebab korban tewas telah ditemukan.

Hanya saja, Mansyuri belum bisa membebarkan temuan tersebut.

“Kami mengaalami kesulitan karenakondisi jenazah telah membusuk. Tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin dan hasilnya sudah kita sampaikan ke penyidik,”kata Mansyuri, usai melakukan otopsi di Taman Pemakaman Umum (TPU) Sungai Selayur, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (8/9/2022).

Sementara, mengenai penyebab korban tewas, Mansyuri pun masih enggan menyampaikannya kepada publik.

“Nanti akan disampaikan press rilis oleh Polres Ponorogo karena hasilnya tadi sudah kami sampaikan sesuai temuan kami,”ujarnya.


Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia menjelaskan, seluruh hasil pemeriksaan otopsi itu nantinya akan disampaikan langsung oleh Kapolres.

“Nanti hasil temuan tetap menunggu dari dokter forensik dan akan disampaikan Kapolres Ponorogo,”ujarnya.

Nikolas menyebutkan, penyebab korban tewas sendiri lantaran dianiaya oleh terduga dua orang pelaku yang merupakan senior korban di pondok pesantren Gontor.

“Dugaan kami tindak kekerasan untuk lukanya nanti dijelaskan kapolres. Hasilnya segera mungkin diupayakan maksimal nanti dikordinasikan ke dokter forensik,” jelasnya.

Tewasnya seorang santri Pondok Pesantren Gontor asal Palembang, Sumatera Selatan, mencuat ke setelah ibu korban mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.

Video cerita itu diunggah Hotman ke akun Instagram-nya dan viral di dunia maya.

Ibu korban mengaku awalnya, sang anak disebut meninggal karena sakit. Namun, ketika jenazahnya diperiksa ada luka lebam di sekujur tubuh.

Belakangan pengurus pondok pesantren itu mengakui santri itu tewas setelah dianiaya teman-temannya.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/08/134126778/jenazah-santri-gontor-sudah-15-hari-dikubur-tim-forensik-sempat-kesulitan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke