Salin Artikel

6 Fakta Labuan Bajo, dari Lokasi Side Event KTT G20 hingga Benda yang Tidak Boleh Dibawa Pulang

KOMPAS.com - Siapa tidak mengenal Labuan Bajo, sebuah destinasi wisata yang menarik hati banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Keindahan alam Labuan Bajo memang memikat hati banyak orang, sehingga tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Indonesia.

Salah satu alasan Labuan Bajo mendunia adalah karena keberadaan Taman Nasional Komodo.

Taman Nasional Komodo memang populer setelah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 yang terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan beberapa pulau lain di sekitarnya.

Berikut adalah beberapa fakta menarik dari Labuan Bajo yang bisa Anda simak.

1. Lokasi side Event KTT G20 2022

Labuan Bajo merupakan salah satu tempat diadakannya side event perhelatan bertaraf internasional yaitu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022.

Lokasi side event G20 tersebut berada di Sudamala Resort, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur,

Side event berupa Tourism Working Group (TWG) 1 atau kelompok kerja pariwisata pada Presidensi G20 Indonesia 2022 itu teleh berlangsung pada 10-11 Mei 2022.

Banyak wisatawan salah memahami jika Labuan Bajo terletak di Pulau Komodo, terutama karena kota ini memiliki bandara bernama Bandara Komodo.

Padahal sebenarnya Labuan Bajo terletak di Kabupaten Manggarai Barat yang berada di Pulau Flores.

Labuan Bajo adalah sebuah wilayah administrasi di kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kota ini juga menjadi pusat pemerintahan dari kecamatan Kecamatan Komodo.

Sementara untuk menuju ke Pulau Komodo, wisatawan harus menyebrang menggunakan perahu.

Masyarakat di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur merupakan masyarakat majemuk yang berasal dari berbagai suku.

Suku yang menghuni Pulau Flores diantaranya adalah Suku Manggarai, Bajo, Mbojo, dan Buis.

Tak heran jika budaya dan tradisi yang berkembang di wilayah ini berasal dari kebiasaan suku-suku tersebut.

Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo adalah dua destinasi wisata yang tidak dapat dipisahkan.

Hal ini karena Labuan Bajo menjadi gerbang masuk bagi wisatawan yang ingin menikmati eksotisnya Pulau Komodo.

Satu-satunya akses ke Pulau Komodo berada di ibu kota Kabupaten Manggarai Barat tersebut.

Dari Pulau Bali ke Labuan Bajo wisatawan bisa menempuh jalur udara selama kurang lebih 90 menit, atau melalui jalur laut selama sekitar 36 jam.

Semantara dari Labuhan Bajo ke Pulau Komodo bisa ditempuh melalui jalur laut selama 2-3 jam.

Labuan Bajo telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) di Indonesia.

Dengan predikat tersebut, maka pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung aspek pariwisata di Labuan Bajo akan terus dikembangkan.

Fasilitas pendukung seperti transportasi dermaga, pelabuhan, bahkan bandar udara terus ditingkatkan untuk memanjakan wisatawan yang berkunjung.

Dengan begitu diharapkan target minimal satu juta kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo yang ditetapkan oleh pemerintah dapat segera tercapai.

Sebagai destinasi wisata, tentunya oleh-oleh dari Labuhan Bajo merupakan hal yang wajib untuk dibawa pulang.

Namun wisatawan dilarang keras untuk membawa pulang pasir, karang, dan kerang yang diambil dari pantai di Taman Nasional Komodo.

Jika akan keluar dari Labuan Bajo, barang bawaan wisatawan akan diperiksa dan barang-barang tersebut akan disita untuk dikembalikan ke tempat semula.

Selain kena sita, sanksi lain yang bisa dikenakan kepada wisatawan yang nekat adalah denda paling besar Rp 200 juta dan penjara paling lama 10 tahun, sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Sumber:
setkab.go.id 
indonesia.travel 
kemenparekraf.go.id 
travel.kompas.com (Penulis : Nabilla Ramadhian | Editor : Anggara Wikan Prasetya)

https://regional.kompas.com/read/2022/09/06/171002978/6-fakta-labuan-bajo-dari-lokasi-side-event-ktt-g20-hingga-benda-yang-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke