Salin Artikel

Banjir dari Sungai Alo Hantam 2 Desa, Warga Takut Ancaman Binatang Liar

GORONTALO, KOMPAS.com –  Sebanyak 391 orang menjadi korban banjir di dua desa di Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Senin (5/9/2022).

Sejumlah warga mengaku ketakutan dengan munculnya ular atau binatang liar lainnya yang terseret air dan bersembunyi di rumah warga.

Dua desa tersebut adalah Desa Labanu dan Desa Buhu.

Di Desa Labanu terdapat 64 kepala keluarga atau 235 jiwa warga yang terdampak banjir.

Sedangkan di Desa Buhu, warga yang terdampak banjir sebanyak 40 kepala keluarga atau 156 jiwa.

“Banjir tersebar di 4 titik, Dusun Jati, Bohulo, Limba dan Dusun Tohupo,” kata Staf Subid PB Posko Logistik PMI Provinsi Gorontalo, Raman Kisman Kilo, Senin.

Untuk Desa Buhu, Raman merinci warga terdampak banjir sebanyak 40 kepala keluarga atau 156 jiwa yang tersebar di 2 titik, yaitu Dusun Alo dan Dusun Kopi.

Di Labanu, terdapat sejumlah titik luapan air melintasi jalan Trans Sulawesi, di antaranya di jembatan dan di Kawasan cagar alam Tangale, yang menyebabkan kemacetan panjang.

Kendaran yang datang dari arah Isimu ke Kwandang dan sebaliknya tertahan menunggu surutnya air.

Plt Sekretaris Desa Buhu Zul Rahmat Harim mengatakan, banjir yang menghantam desanya disebabkan oleh luapan Sungai Alo.

Curah hujan tinggi menyebabkan aliran Sungai Alo sangat deras dan tidak mampu ditampung di badan sungai, akibatnya air menghantam permukiran warga yang sekitar sungai ini.


“Daerah yang terdampak banjir memang sudah langganan,” ujar Zul Rahmat Harim.

Zul Rahmat Harim mengatakan, pemerintah selama ini mengatasi masalah banjir dengan membuat bronjong.

Namun, meski ada upaya ini, tetap saja air meluap hingga ke rumah-rumah warga.

“Sekitar pukul 11.00 Wita terjadi hujan, air sungai meluap dan membanjiri permukiman sekitar pukul 13.00-14.00 Wita,” ucap Zul Rahmat Harim.

Akibat banjir ini sejumlah perabotan milik warga hanyut terbawa arus air dan ladang jagung warga di sekitar sungai mengalami kerusakan serius.

“Belum ada laporan warga terkait ternak sapi atau lainnya yang hanyut,” ujar Zul Rahmat Harim.

Warga takut dengan binatang liar lantaran setiap banjir yang melanda desa ini mereka selalu mendapati sejumlah ular, lipan atau binatang lainnya.

Kedua desa ini berdekatan dengan ladang, perbukitan dan cagar alam Tangale. Dari lokasi itu biasanya binatang terseret hanyut ke permukiman.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/05/225635878/banjir-dari-sungai-alo-hantam-2-desa-warga-takut-ancaman-binatang-liar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke