Salin Artikel

Siswa SMKN di Tulungagung Unjuk Rasa, Tuntut Transparansi Sumbangan

Mereka menuntut transparansi penggunaan dana sumbangan siswa, serta menolak adanya tambahan sumbangan.

Unjuk rasa dimulai saat para siswa mengambil alih podium pembina setelah upacara bendera Senin pagi. 

“Kami mewakili suara orang tua masing-masing, yang merasa keberatan dengan adanya sumbangan terus menerus setiap tahun. Dan jumlahnya tidak sedikit,” terang salah satu siswa pengunjuk rasa Adelya Putri di halaman sekolah, Senin (05/09/2022).

Para pelajar juga membentangkan sejumlah poster yang berisi tuntutan dan sindiran kepada pihak sekolah. Salah satunya, poster bertuliskan “Sumbangan or Santunan, Sumbangan kok dikasih nominal”.

Aksi unjuk rasa tersebut dipicu adanya permintaan sumbangan dari pihak sekolah yang disebut rutin dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Namun, penggunaan dana sumbangan tidak transparan. Bahkan, sejumlah pembangunan yakni kawasan parkir dua lantai yang dijanjikan tidak kunjung terwujud.

“Tempat parkir dua lantai yang dijanjikan sampai sekarang tidak ada. Kami harus parkir di luar sekolah dan bayar Rp 2.000 setiap hari,” ujar Adelya.

Para siswa mengaku keberatan, dengan adanya sumbangan siswa, karena nominalnya dinilai cukup memberatkan.

Dijelaskan, permintaan sumbangan dari pihak sekolah kepada setiap wali siswa dilakukan setiap tahun.

Nilai yang diminta mencapai Rp. 1 juta lebih, dan pada tahun ini pihak sekolah kembali meminta sumbangan. Dengan alasan, guna pembangunan sejumlah fasilitas sekolah serta pembiayaan lainnya.

"Jumlahnya itu dibagi per kelas, Kelas X sumbangannya Rp 2,7 juta, Kelas XI Rp 1,2 juta dan Kelas XII Rp 1,6 juta. Nah, itu katanya buat membangun fasilitas sekolah, buat membangun parkiran dua lantai, tapi sampai sekarang realisasinya belum ada," terang Adelya.

Mereka menuntut transparansi dari pihak sekolah terkait penggunaan dana sumbangan yang sudah dibayarkan, serta menghentikan permintaan sumbangan baru.

"Tapi yang sudah terlanjur bayar tidak dikembalikan, katanya sudah untuk pembangunan. Transparasi tidak ada sama sekali. Uang itu digunakan untuk apa, tidak ada rinciannya. Ketika kami minta, katanya mau dibuatkan (rincian) secepatnya.” ujar Adelya.

Sementara itu, pihak sekolah membantah adanya paksaan untuk menyumbang. Kepala SMK Negri 1 Boyolangu menjelaskan, sumbangan hanya bagi yang mampu.

“Sudah kami bicarakan bersama komite dan disepakati bahwa sumbangan hanya bagi yang mampu saja,” terang kepala SMK Negri 1 Boyolangu Tulungagung Arik Eko Lestari di ruang kerjanya, Senin (05/09/2022).

Terkait tuntutan para siswa, pihak sekolah akan membatalkan permintaan sumbangan tahun ini.

Selain itu ia juga menjelaskan, akan membuat laporan pertanggungjawaban atas penggunaan sumbangan yang telah diterima sekolah.

“Kalau memang dirasa memberatkan, untuk tahun ini kami tiadakan. Dan akan segera kami buatkan rincian pengeluaran yang sudah dibayarkan sebelumnya,” terang Arik Eko Lestari.

Setelah mendapat tanggapan dari pihak sekolah, para siswa menyudahi aksi unjuk rasa tersebut. Namun mereka mengancam akan menggelar aksi lagi jika tuntutan tidak terealisasi.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/05/184628578/siswa-smkn-di-tulungagung-unjuk-rasa-tuntut-transparansi-sumbangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke