Salin Artikel

Siswa SMPN 14 Mataram Serang Ruang SDN Model, Polisi Turun Tangan

MATARAM, KOMPAS.com - Ratusan siswa SDN Model Mataram ketakutan saat sejumlah siswa SMPN 14 Mataram menyerang pembatas kelas atau ruangan antara dua sekolah, Jumat (2/9/2022).

Banyak siswa SD yang menangis ketakutan dan dipeluk guru mereka karena serangan tersebut. Apalagi, pembatas sekolah tersebut hanya terbuat dari triplek.

"Mereka dievakuasi guru-guru karena bukan hanya merusak tetapi mereka melempar batu. Jumlah mereka banyak dan anak-anak (siswa SD) ketakutan," kata salah seorang orangtua siswa yang meminta tidak disebutkan namanya.

Diduga, perusakan tersebut akibat siswa SDN Model melempar bola ke dalam area SMPN 14 Mataram.

Para orangtua siswa SDN Model sangat menyayangkan kejadian tersebut. Anak-anak mereka kebanyakan tak mau ke sekolah karen takut.

Dimediasi

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sandubaya, Kompol M Nasurllah mengatakan, pihaknya langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) begitu mendapatkan informasi tentang kejadian itu.

"Kami melakukan pengamanan dan mediasi begitu tiba di TKP, setelah itu mediasi dilanjutkan di Kantor Dinas Pendidikan Kota Mataram," kata Nasrullah saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut.

Sandubaya menyebut, SDN Model dan SMPN 14 Mataram berada dalam satu kompleks dan hanya dipisahkan oleh papan pembatas yang terbuat dari triplek.

"Itu satu gedung, tetapi dibatasi oleh papan pembatas. Itulah yang dirusak oleh siswa-siswa SMP sehingga adik-adik SD Model ketakutan. Itu berdasarkan laporan yang kami terima," kata Nasrullah.


Kapolsek mengaku belum mengetahui pihak yang menyuruh siswa SMP melakukan perusakan itu.

"Kita belum tahu siapa pihak yang menyuruh tetapi akan kita dalami. Tetapi kita utamakan perdamaian," kata Nasrullah.

Sementara itu, Nasrullah menyebut, sejumlah orangtua siswa sudah melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mataram, mengingat banyak anak-anak yang trauma.

Selain itu, pihak kepolisian juga bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) untuk memulihkan mental anak yang ketakutan.

"Kita meminta masing-masing sekolah berkonsolidasi untuk mengecek kondusifitas, baik di SDN Model Mataram dan SMPN 14 Mataram. Kami tetap akan mengunjungi sekolah dan melakukan penjagaan dengan patroli," kata Nasrullah.

Menurut Nasrullah, kejadian ini bermula dari permasalahan lahan antara Yayasan SDN Model dengan SMPN 14 Mataram. SDN Model dalam posisi menumpang sehingga sejumlah siswa SMPN 14 belajar dengan ruang kelas yang terbatas. Kondisi inilah yang memicu konflik antara dua sekolah yang berbeda tingkatan tersebut.

Pindah gedung

Kepala SDN Model Mataram, Aries Setyarini, mengatakan, kasus ini diserahkan pada Dinas Pendidikan Kota Mataram dan menunggu solusi yang terbaik.

"Yang utama bagi kami menyegerakan untuk pindah ke gedung baru, gedung yang terbaik buat kami semuanya. Kami dalam proses kepindahan dan memperbaiki instalasi listrik, air dan sebagainya siap di sana. Itu yang akan kami segerakan," kata Setyarini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf, mengaku kecewa atas kejadian tersebut. Pihaknya akan mencari solusi yang terbaik.

"Ini semoga tidak terulang lagi, tidak ada lagi sekat-sekat lagi yang ada antara SDN Model Mataram dengan SMPN 14. Peran guru dan kepala sekolah sangat penting kedua belah pihak," kata Yusuf.

Dia berharap, ada komunikasi yang baik antara guru kedua sekolah, termasuk juga para siswanya.

"Bila perlu upacara bersama dan menjalin hubungan bersama dengan baik," kata Yusuf.

https://regional.kompas.com/read/2022/09/02/224918578/siswa-smpn-14-mataram-serang-ruang-sdn-model-polisi-turun-tangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke