Salin Artikel

Penanganan Kasus Pembunuhan Purnawirawan TNI Dituding Penuh Rekayasa, Kapolres: Demi Allah Kami Tidak Pernah Main-Main, Ini Nyawa

KOMPAS.com - Ratusan Purnawirawan TNI bersolidaritas menuntut kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan tragis rekan sejawatnya Purnawirawan TNI Letkol Inf Muhammad Mubin (63).

Sebelumnya, Mubin ditemukan tewas bersimbah darah karena ditikam berkali-kali secara brutal di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Selasa (16/8/2022).

Purnawirawan TNI yang tergabung dalam Forum Solidaritas Purnawirawan TNI ini menggeruduk Mapolsek Lembang, Jawa Barat pada Minggu (21/8/2022).

Dituding penuh rekayasa

Hal ini didasari beredarnya informasi bahwa kasus pembunuhan keji yang ditangani polisi ini penuh rekayasa.

Bahkan, kabar yang berhembus itu menuding ada oknum yang menerima uang dalam penanganan kasus tersebut.

Kapolres membantah

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan menyadari ada dua isu yang menyudutkan polisi.

Pertama informasi terkait oknum yang menerima uang. Kedua informasi terkait penanganan polisi yang tidak sesuai fakta.

Dengan tegas, Imron membantah tudingan tersebut. Pihaknya tidak pernah main-main dalam penanganan kasus tersebut.

"Kalau kita main-main, nauzubillah, itu pasti akan menimpa kembali hukum karma. Jadi kami tegaskan, kami tidak pernah ingin mendamaikan, kami tidak pernah ingin, mohon maaf, menyelesaikan, dan kami tidak ada niatan membelokkan kasus ini," tegas Imron dikutip dari Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Kapolres bersumpah

Bahkan, Imron bersumpah di hadapan para Purnawirawan TNI yang menuntut adanya transparansi penanganan kasus tersebut.

"Kami sampaikan kepada jenderal dan para senior, saya Kapolres Cimahi, Bismillahirrahmanirrahim, demi Allah demi Rasulullah, dari Polsek Lembang dan Polres Cimahi maupun dari kesatuan kepolisian lainnya, (kami) tidak pernah main-main dalam menangani kasus ini, karena ini (urusan) nyawa," kata Imron.

Solidaritas Purnawirawan TNI

Sementara, Perwakilan Forum Solidaritas Purnawirawan TNI, Kolonel (Pur) Sugeng Waras menjelaskan, pihaknya menuntut polisi transparan dalam menangani kasus pembunuhan Mubin karena rasa kepedulian terhadap sesama.

"Ini semacam kepedulian dan solidaritas purnawirawan. Dengan kejadian ini, menambah rasa kepeduliaan dan kepekaan kita," ungkap Sugeng.

Adapun poin yang mereka tuntut antara lain pertama, transparansi penanganan kasus pembunuhan Mubin. Kedua, mereka menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Tentu, intinya kita mengawal kasus ini sampai selesai. Kapolres bekerja dengan yang lainnya menyelesaikan kasus ini, berkolaborasi dengan kami para purnawirawan," ucap Sugeng.

Peristiwa pembunuhan

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang sopir mebel ditemukan tewas ditusuk di Lembang, Bandung Barat, Selasa (16/8/2022).

Belakangan diketahui bahwa sopir mebel tersebut merupakan seorang Purnawirawan TNI berpangkat Letkol Inf bernama Muhammad Mubin (63).

Kasus pembunuhan di Lembang ini diawali pelaku Henry Hernando (30) mendapati korban tengah memarkirkan mobil pikap di depan gerbang ruko miliknya.

Pelaku kesal terhadap korban yang seringkali parkir sembarangan.

Pelaku kemudian mendatangi korban dengan menenteng pisau dapur.

Purnawirawan itu kemudian ditikam berkali-kali secara brutal di bagian leher, dada dan paha hingga tewas.

Tak lama setelah olah TKP, polisi langsung meringkus pelaku di kediamannya.

Pelaku kini telah dijadikan tersangka dan dikenakan dijerat pasal 340, 338, dan 351 KUHAP dengan acaman hukuman minimal 7 tahun maksimal sampai seumur hidup dan hukuman mati.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun | Editor David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2022/08/24/105307778/penanganan-kasus-pembunuhan-purnawirawan-tni-dituding-penuh-rekayasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke