Sempat Dikira Pengemis Saat Membeli Mobil, Kakek Wardji Ungkap Asal Uang Sekarung Miliknya

Wardji diketahui pergi ke diler mobil dengan berjalan kaki dari rumahnya di Kampung Bangunsari, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Dia harus berjalan selama satu jam untuk menempuh jarak kurang lebih 5 kilometer.

Dilansir dari TribunJateng.com, Wardji mengatakan uang dalam karung itu hasil dari mencari rongsokan hingga pemberian orang. 

"Uang ketika nyari rosok, ada yang ngasih, uang pemberian dikumpulkan, selama kurang lebih dua tahun," ujarnya, Senin (22/8/2022).

Selebihnya, uang yang digunakan membeli mobil berasal warisan dari keluarga sang istri, Asih.

"Dari pada nanti uang hilang, mending untuk beli mobil," singkatnya.

Wardji mengaku belum bisa menyetir meski kini mobil berwarna putih sudah terpakir di depan rumah sederhananya. 

"Tidak bisa nyopir, nanti pakai jasa sopir saja," singkat Wardji.

Wardji diketahui berasal dari Brebes, dan tinggal di Kartasura, Sukoharjo. Ia baru tinggal di Sragen selama kurang lebih 6 bulan untuk merawat kakak istrinya yang sedang sakit.

Sales konter PT Mandiri Zirang Utama Sragen Dezy Ais (35) mengatakan butuh waktu tiga jam untuk menghitung uang dalam karung yang dibawa Wardji. 

Proses penghitungan uang senilai Rp 5 juta dengan pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000, tersebut dilakukan sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.00 WIB. Bahkan kepala cabang ikut membantu menghitung.

"Tapi tidak semua bayarnya pakai uang itu (sekarung), kita juga dibayar diambil dari tabungannya," katanya.

Ais mengatakan Wardji sempat dikira pengemis oleh satpam. Hal itu karena Wardji datang ke diler dengan pakaian yang sedikit lusuh dan memakai baju yang sama.

"Kami kira, maaf, pengemis, sama satpam dikasih uang tidak mau, kemudian masuk ke showroom diantar sama satpam dan tanya-tanya harga mobil," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Masuk Dealer di Sragen Bawa Uang Sekarung, Kakek Wardji Sempat Dikira Pengemis, Ini Mobil Pilihannya.