Salin Artikel

Ingin Keluar dari Ekskul Paskibraka, Siswa SMA di Lombok Tengah Diduga Dianiaya Senior

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - M, seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga dianiaya oleh seniornya karena hendak keluar dari ekstrakurikuler atau ekskul paskibraka.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Loteng, Iptu Redho Rizki Pratama membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah menerima laporan dugaan penganiayaan itu dari orangtua korban.

Menurutnya, kejadian penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (8/8/2022).

"Orangtuanya yang melaporkan ke sini atas dugaan kekerasan dan sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), karena ini kan anak," kata Redho, Rabu (10/8/2022).

Redho mengatakan, dalam laporan tersebut, korban diduga dianiaya fisik oleh enam orang seniornya yang menegur bahwa keluar dari paskibraka ada tradisi.

"Ada enam katanya seniornya. Disebutkan bahwa kalau keluar dari paskibra itu ada tradisi. Nah, di sini mungkin, ada kesalahpahaman, tradisi fisik itu seperti apa," kata Redho.

Pihaknya akan memanggil pelapor untuk diminati keterangan. Ia mendorong kasus tersebut agar dapat diselesaikan dengan cara mediasi.

"Nanti kita akan panggil korban, dan saksi-saksi kita suruh datang ke sini, nanti kita akan melakukan diversi penyelesaian perkara anak," kata Redho.

Redho menyebut, untuk laporannya, terduga pelaku dilaporkan dengan Pasal 76C juncto Pasal 80 UU 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/10/212240478/ingin-keluar-dari-ekskul-paskibraka-siswa-sma-di-lombok-tengah-diduga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke