Salin Artikel

Kasus PMK Pertama di Bima, Langsung Melonjak hingga 479 Sapi

Hal itu berdasarkan hasil pengujian sampel yang telah dikeluarkan oleh Balai Besar Veteriner Denpasar, pada Jumat (5/8/2022).

Kendati ini kasus pertama di Kabupaten Bima, namun jumlah ternak yang terjangkit cukup fantastis, angkanya sudah mencapai 479 ekor sapi.

"Benar di Kabupaten Bima sudah ada temuan kasus ternak yang terjangkit PMK," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Abdul Manan saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2022).

Abdul Manan menjelaskan, kasus ini bermula dari salah seorang peternak di Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, berangkat ke Jakarta untuk menjual hewan kurban.

Sepulang dari sana setelah sekitar satu minggu berada di rumah, ia terkejut mendapati ternaknya mengidap gejala seperti PMK.

Temuan itu lantas dilaporkan ke UPT Peternakan Kecamatan Madapangga, yang kemudian diteruskan ke Disnakeswan Bima.

"Pada saat itu juga kami langsung turun ke lapangan, ternyata memang ia ternaknya bergejala seperti PMK. Keluar air liur berlebihan dan melepuh di mulut, akhirnya kami mengambil sampel untuk uji di laboraturium," jelasnya.

Dari empat ekor sapi yang bergejala PMK, hanya dua sampel yang diambil dan dikirim ke Balai Besar Veteriner Denpasar, pada Rabu (3/8/2022).

Dua hari berselang tepatnya Jumat (5/8/2022), hasil uji keluar dan dinyatakan positif terjangkit PMK.

Atas dasar itu, lanjut Abdul Manan, tim kemudian bergerak untuk melacak di lapangan.

Virus ini ternyata sudah menyebar ke ternak-ternak lain yang dilepas secara liar oleh warga di gunung.

Hingga 10 Agustus 2022, total populasi yang terdampak sudah mencapai 479 ekor, antara lain tersebar di Desa Dena sebanyak 297 ekor, Desa Rade 148 ekor, Desa Bolo 23 ekor dan Desa Tambe 11 ekor.

Menyikapi temuan ini pihaknya akan membatasi wilayah di Kecamatan Madapangga dan Kecamatan Bolo.

"Artinya penutupan ini kita melarang ternak keluar dari kecamatan itu dan menutup masuk. Sementara untuk wilayah lain yang belum ditemukan kasus, kita antisipasi dengan penyemprotan disinfektan," ungkapnya.

Abdul Manan menyebutkan, dari total 479 ekor sapi yang terpapar PMK, belum ada temuan kasus kematian.

Rata-rata ternak terpapar mengalami gejala air liur keluar berlebihan dan melepuh pada bagian mulut.

Saat ini petugas masih terus melacak serta melakukan pengobatan terhadap ternak-ternak yang terjangkit PMK di Kabupaten Bima.

"Sekarang sedang kita lakukan pengobatan di daerah temuan kasus, dan vaksinasi untuk daerah yang belum ada kasus," jelasnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/10/105720478/kasus-pmk-pertama-di-bima-langsung-melonjak-hingga-479-sapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke