Salin Artikel

Fenomena Embun Es di Dieng, Dinanti Wisatawan, Tak Diharapkan Petani

Di satu sisi, fenomena membekunya embun akibat suhu dingin ekstrem ini diharapkan para wisatawan. Namun di sisi lain, kemunculan embun es merupakan petaka bagi petani.

Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengatakan, embun es dapat membuat tanaman para petani, khususnya kentang akan kering dan mati.

"Apalagi bagi petani yang punya tanaman (kentang) umur dua bulan atau 70 hari, karena baru mau berbuah, ketika terkena (embun es) jadi kering," kata Slamet saat dihubungi, Selasa (9/8/2022).

Beruntung, kata Slamet, kemunculan embun es tahun ini belum sampai merambah ke area pertanian. Embun es hanya muncul di lapangan sekitar candi.

"Memang sudah keluar beberapa kali, tapi di area bawah, belum sampai ke lahan pertanian masyarakat," ujar Slamet.

Menurut Slamet, petani setempat hanya bisa pasrah ketika embun es menyelimuti area pertanian.

"Secara umum petani mengeluh, tapi bagaimana pun karena hampir setiap tahun keluar embun es, petani menerima apa adanya," kata Slamet.

Meski demikian, fenomena embun es juga berdampak positif karena dapat menarik kunjungan wisatawan ke kawasan tersebut.

"Kalau dari wisatawan memang itu yang dinanti-nanti. Jadi ada dua sisi, (wisatawan) senang ada embun es, di satu sisi petani mengeluh, tapi bagaimana lagi ini fenomena alam," ujar Slamet.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2022 ini fenomen embun es telah muncul beberapa kali. Pertama pada tanggal 4 Januari 2022.

Kemudian fenomena embun es kembali terjadi pada tanggal 30 Juni 2022 dan secara berturut-turut tanggal 25- 26 Juli 2022.

Embun es juga kembali muncul pada tanggal 1 Agustus dan tanggal 5- 6 Agustus.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/09/094938778/fenomena-embun-es-di-dieng-dinanti-wisatawan-tak-diharapkan-petani

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke