Salin Artikel

Sopir Taksi Diduga Palak Pria di Bandara Pekanbaru, Kasus Berakhir Damai

Sopir taksi bandara itu meminta maaf kepada pria yang diketahui merupakan seorang konten kreator bernama Bram Aditya.

Video viral

Video seorang pria mengaku diperas diduga oleh sopir taksi di kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim itu sebelumnya sempat viral di media sosial.

Setelah viralnya video, aparat kepolisian dari Polsek Bukitraya melakukan pendalaman.

Polisi memanggil Bram Aditya dan sopir taksi bandara berinisial SR. Polisi meminta klarifikasi mereka di Mapolsek Bukitraya.

Setelah diklarifikasi dan dimediasi oleh Kanit Reskrim Polsek Bukitraya, Iptu Dodi Vivino.

Bram sepakat berdamai dengan SR, dengan syarat tidak ada lagi pemalakan di Bandara SSK II Pekanbaru.

"Alhamdulillah, kedua belah pihak sudah berdamai. SR meminta maaf kepada Bram Aditiya dan kawan-kawan atas peristiwa yang terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II," ucap Kanit Reskrim Polsek Bukitraya, Iptu Dodi Vivino kepada wartawan, Sabtu (6/8/2022).


Buat surat pernyataan

Dia mengatakan, selain meminta maaf, SR juga membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya dan teman-temannya di Bandara SSK II Pekanbaru.

Di dalam surat itu tertulis bahwa SR meminta maaf atas kejadian itu.

"SR berjanji tidak akan mengulangi hal yang serupa. Bila mengulangi (perbuatannya) yang bersangkutan siap dihukum sesuai hukum yang berlaku," jelas Dodi.

Diduga dipalak

Diberitakan sebelumnya, video seorang pria mengaku mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari sejumlah orang di kawasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau, viral.

Pria itu mengaku ditemui sejumlah orang yang diduga sopir taksi di bandara. Dia juga mengaku ada tindakan pemerasan dari orang-orang tersebut.

Beberapa potongan video keributan di bandara itu turut disebarkan akun instagram @viralpekanbaru.

Seperti yang dilihat Kompas.com, unggahan itu menyebutkan ada oknum-oknum yang melakukan pemerasan.

Pria itu mengaku baru mendarat di Bandara SSK II Pekanbaru setelah terbang dari Aceh.

Dia datang ke Pekanbaru untuk pembuatan video di salah satu instansi pemerintahan di Pekanbaru.

Dia dijemput sebuah mobil. Namun, pada saat memasukan barang ke dalam mobil, tiba-tiba seorang pria berpakaian preman datang dan ikut masuk ke dalam mobil.

Lalu, mobil pria tersebut diarahkan ke tempat perkumpulan taksi bandara.

Video viral itu mendapat komentar pedas dari netizen.

"Bikin malu Pekanbaru aja nyari duit kek gitu," tulis @dunia_inna.

"Orang enggak sehat itu," sebut @kurnia_maulana_.


Pria dalam video itu diketahui bernama Bram Aditya. Saat diwawancarai wartawan lewat sambungan telepon, Bram mengakui adanya kejadian itu.

Bram yang bekerja sebagai konten kreator, mengaku kaget ketika dikerumuni sejumlah sopir taksi di kawasan bandara.

"Kejadiannya kemarin sekitar jam 15.00 WIB, Kamis (4/8/2022). Saya baru sampai dari Aceh. Kita disiapin driver, tetapi saya baru kenal, langsung masukin barang ke mobil," cerita Bram.

Pada saat memasukkan barang, lanjut dia, seorang pria tiba-tiba masuk ke mobil.

Bram mengira pria tersebut rekan sopirnya dan sudah saling kenal.

"Dia masuk ke mobil, saya kira teman sopirnya. Tapi saya lihat driver saya langsung gemetaran," sebut Bram.

Dia baru menyadari sopir dan pria masuk mobil tersebut tak saling kenal.

Pria itu mengira Bram memesan sopir taksi online.

"Dia kira saya pakai taksi online. Saya jelaskan ini bukan taksi online, saya kasih surat tugas dan ini agen travel pesanan dari kantor," kata Bram.

Namun, Bram dan sopir mengaku dipaksa untuk ke kantor karena telah melanggar aturan di bandara.

Ternyata, dia justru dibawa ke tempat tongkrongan sopir taksi bandara.

"Mereka minta saya naik taksi keluar bayar Rp 20.000, kemudian keluar naik mobil lagi yang jemput saya itu. Mereka bilang masalah pun selesai jika saya menuruti. Tapi saya anggap itu pemerasan, saya enggak mau karena kami bertiga," kata Bram.

Tak lama kemudian, Bram meminta bantuan Dinas Perpustakaan Pekanbaru. Mereka pun dijemput dengan mobil Innova pelat merah.

"Kami sempat berdebat lama. Setelah itu saya hubungi klien saya di Dinas Perpustakaan. Lalu dijemput pakai Innova pelat merah dan udah selesai. Saya kan diajakin ke Angkasa Pura, ya saya seneng. Cuma masalahnya saya disuruh jalan, mobil ditinggal dan alat-alat syuting saya tinggal, mana saya mau," kata Bram.

Bram berharap, kejadian serupa tak terulang kembali.

Terpisah, Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Bukit Raya, Iptu Dodi Vivino mengaku belum menerima laporan kejadian keributan tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan. (Petugas) piket juga belum ada terima. Namun, akan kami cek," kata Dodi.

Penjelasan bandara

Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru Mohamad Hendra Irawan menjelaskan, PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, telah melakukan pendalaman kepada pihak terkait menyusul beredarnya video mengenai operasional transportasi darat di bandara pada 4 Agustus 2022.

Pihaknya menegaskan bahwa tidak benar telah terjadi pemerasan dari personel taksi di bandara kepada pengemudi kendaraan rental atau sewa yang menjemput penumpang di kawasan bandara.

"Klarifikasi sudah dilakukan dengan pihak terkait. Sejalan dengan itu, kami juga akan meningkatkan koordinasi kepada pihak pengelola taksi resmi agar peristiwa tidak berulang kembali," ujar Irawan kepada wartawan melalui keterangan tertulis, Jumat.

Ia menyampaikan, Bandara SSK II Pekanbaru terbuka terhadap layanan transportasi darat bagi penumpang (taksi, taksi online, kendaraan sewa/rental) sepanjang memenuhi setiap regulasi yang berlaku.

"Bandara Sultan Syarif Kasim II dan para stakeholder juga berkomitmen untuk selalu meningkatkan standar pelayanan bagi seluruh penumpang pesawat," tutup Irawan.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/06/171911678/sopir-taksi-diduga-palak-pria-di-bandara-pekanbaru-kasus-berakhir-damai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke