Fadli, Bocah Berusia 4 Tahun Penderita Tumor Kondisinya Memprihatinkan, Pernah Ditolak Rumah Sakit

PASANGKAYU, KOMPAS.com – Seorang bocah di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, hanya bisa meringis kesakitan lantaran penyakit tumor di lehernya terus membesar.

Sementara orangtuanya yang pendapatannya tak menentu sudah tak mampu membawa anaknya ke rumah sakit.

Bocah bernama Fadli (4) itu sempat dilarikan ke sebuah rumah sakit di Makassar setelah orangtua mendapat biaya patungan dari keluarga.

Namun, pihak rumah sakit disebut menolak karena alasan ruangan perawatan sedang penuh.

Orangtua Fadli awalnya melihat ada benjolan kecil di leher anak mereka.

Ketika itu tidak terlalu dihiraukan karena dianggap itu hanya benjolan biasa saja.

Namun, lambat laun benjolan di leher Fadli terus membesar dan kini amat menyakitkan bagi Fadli. 

Merespons kondisi Fadli yang semakin memprihatinkan, Dinas Sosial Kabupaten Pasangkayu, bersama Balai Kementerian Sosial turun melihat langsung kondisi Fadli di Desa Kasano, Kecamatan Lariang.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasangkayu, Elsi mengatakan, pihaknya bersama orangtua Fadli akan kembali membawa Fadli ke Rumah Sakit di Makassar untuk perawatan.

Pihaknya bersama Kementerian Sosial akan melakukan pendampingan terhadap pengobatan Fadli sampai sembuh.

“Dinas Sosial bersama Balai Kementerian Sosial akan mendampingi Fadli selama dalam proses perawatan hingga nantinya sembuh,” kata Elsi, Kamis (4/8/2022). 

Perwakilan Balai Kementrian Sosial, dari Nipotowe Palu, Yuliani Ningsi mengatakan, Kementerian Sosial akan mendukung penuh pengobatan Fadli selama menjalani perawatan sampai sembuh.

“Balai Kementerial Sosial dan Dinas Sosial telah bersepakat untuk mendampingi Fadli selama proses perawatan. Soal biaya pengobatan selain telah membuka open donasi, juga disokong dari aktivis penggiat sosial dan kesehatan anak,” kata Yuliani.

Orangtua Fadli, Asril mengaku bangga dan berterima kasih kepada semua pihak yang perduli terhadap kondisi kesehatan anaknya.

Asril berharap, anaknya kelak bisa mendapat perawatan dan sembuh dari penyakit tumor yang diderita selama satu tahun lebih ini.

“Sebagai orangtua yang nyaris kehilangan upaya, tentu saja sangat bangga dan bersyukur ada pihak yang peduli. Saya tentunya sangat berterima kasih. Semoga anak saya kelak bisa sembuh dan tumbuh normal seperti anak-anak lainnya,” kata Asril.