Salin Artikel

RSBP Batam dan RSUD Embung Fatimah Jadi RS Rujukan Pasien Cacar Monyet

BATAM, KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau (Kepri)  mensiagakan dua rumah sakit di Batam sebagai rumah sakit rujukan untuk pasien cacar monyet.

Kedua RS tersebut yakni RS Badan Pengusahaan (RSBP) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Batam, Melda Sari mengatakan, ditetapkannya kedua RS tersebut setelah Otoritas Singapura mengumumkan temuan kasus cacar monyet belum lama ini. 

“Batam merupakan daerah terdekat dengan Singapura, untuk itu begitu Otoritas Singapura mengumumkan temuan kasus cacar monyet di sana, kami langsung menunjuk kedua RS ini sebagai RS rujukan pasien cacar monyet,” kata Melda di kantornya, Kamis (4/8/2022).

Melda mengatakan, Batam merupakan salah satu pintu masuk Indonesia. Mau tidak mau harus dipersiapkan sedari dini.

“Tapi alhamdulillah sampai saat ini belum ada temuan di Batam, namun Rumah Sakit Elizabeth Batam melaporkan satu kasus dengan ciri-ciri menyerupai cacar monyet,” jelas Melda.

Untuk langkah antisipasi, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait antisipasi cacar monyet. Pihaknya juga meminta rumah sakit serta puskesmas aktif dalam mendeteksi cacar monyet.

“Masih menyerupai dan bukan kasus cacar monyet, ada delapan kontak erat yang diperiksa. Pasien sendiri tidak ada riwayat perjalanan luar negeri dan alhamdulillah hasil sampel negatif pas siang tadi keluarnya,” papar Melda.

Datangkan Alat Deteksi Cacar Monyet

Kepala Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam, Budi Santosa mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendatangkan alat pendeteksi cacar monyet.

"Kami sangat berharap dan mendorong pusat menyegerakan bantuan alat ini. Karena nanti kalau ada sampel pasti kami tetap akan kirim ke pusat," jelas Budi.

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet merupakan virus zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Sebagian besar hewan yang rentan dengan penyakit ini adalah hewan pengerat seperti tikus gambia, tupai, primata dan lain sebagainya.

Penularan cacar monyet dilakukan dari hewan kepada manusia yang terjadi karena kontak langsung seperti terkena darah, cairan tubuh, lesi kulit, dan mukosa dari hewan yang terinfeksi.

 

Makan daging yang tidak matang juga faktor risiko yang mungkin saja terjadi.

Gejala yang ditimbulkan oleh cacar monyet dan dapat dirasakan manusia adalah demam, sakit kepala, nyeri punggung, nyeri otot, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam dan lesi kulit.

Ruam biasanya terlihat pada hari pertama hingga ketiga setelah demam. Gejala yang ditimbulkan oleh cacar monyet bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu melakukan pengobatan lanjutan.

Namun disarankan untuk melakukan perawatan pada ruam dan membiarkannya kering dan menutupinya dengan perban untuk melindungi dari debu.

https://regional.kompas.com/read/2022/08/04/195458878/rsbp-batam-dan-rsud-embung-fatimah-jadi-rs-rujukan-pasien-cacar-monyet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke