Salin Artikel

Dongeng Putri Kemarau Asal Sumatera Selatan

KOMPAS.com - Dongeng Putri Kemarau merupakan cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Selatan.

Kisah dongeng Puteri Kemarau adalah pengorbanan puteri untuk kemakmuran rakyatnya. 

Dongeng merupakan cerita bersifat khayalan dan tidak benar-benar terjadi. 

Cerita dongeng bersifat menghibur dan mendidik.

Berikut ini kisah Dongeng Putri Kemarau.

Dongeng Putri Kemarau

Pada ribuan tahun yang lalu di Sumatera Selatan, ada sebuah kerajaan yang tengah dilanda musim kemarau berkepanjangan selama  bertahun-tahun. Akibatnya, rakyat kelaparan.

Raja bingung bagaimana mengatasi musim kemarau panjang itu.

Di sisi lain, raja memiliki puteri yang sangat cantik yang bernama Putri Jelita. Namun karena sang putri lahir pada musim kemarau, maka raja kerap memanggilnya Putri Kemarau.

Suatu hari datang seorang peramal, ia mengatakan kepada raja bahwa musim kemarau yang berkepanjangan dapat diselesaikan melalui mimpi Putri Kemarau.

Semenatran, musim kemarau tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, sementara rakyat semakin miskin dan menderita.

Seiring perjalanan waktu, Putri Kemarau tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan baik hati. Semakin lama, Putri tumbuh menjadi wanita dewasa. 

Kini, Putri Kemarau harus ikut menyelesaikan masalah musim kemarau yang tak kunjung usai.

Suatu saat, raja berkata pada putrinya bahwa dahulu ada peramal yang mengatakan jika musim kemarau akan diselamatkan oleh mimpi Putri.

Sang Putri mengatakan bahwa seharusnya raja tidak perlu mempercayai kata peramal. Ia meminta raja untuk lebih percaya pada Tuhan yang menciptakan alam semesta.

Putri memiliki keyakinan bahwa masalah di negerinya akan selesai.

Raja membenarkan ucapan putrinya dan meminta maaf. 

Putri Kemarau bermimpi

Suatu malam, Putri Kemarau bermimpi bertemu ibunya. Padahal selama ini, ia belum pernah bertemu ibunya karena ibunya meninggal beberapa waktu setelah ia lahir.

Dalam mimpinya, ibunya mengatakan bahwa negeri mereka akan kembali subur jika ada seorang perempuan yang rela mengorbankan diri.

Caranya perempuan itu harus menceburkan diri ke laut.

Keesokan harinya, Putri menceritakan mimpinya itu pada raja. Mendengar cerita mimpi Putri, raja kebingungan tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

Kemudian, raja mengumpulkan rakyatnya, termasuk para gadis pun ikut berkumpul.

Raja menyampaikan bahwa supaya negeri mereka kembali subur, perlu ada seorang perempuan yang mau mengorbankan diri.

Kemudian, raja menawarkan pada rakyatnya, namun tidak ada seorang pun rakyatnya yang menjawab.

Tanpa diduga, Putri Kemarau memberanikan diri maju di antara rakyatanya.

Ia berkata akan mengorbankan diri supaya musim kemarau segera berlalu.

Raja kaget menedengar pernyataan putrinya, raja merasa sedih akan kehilangan putri satu-satunya.

Namun, raja juga tidak bisa mencegah keinginan Putri.

Hari itu, Putri menceburkan diri ke laut. Setelah itu, hujan turun dengan lebat dan tanaman kembali tubuh subur.

Rakyat bergembira dengan datangnya hujan.

Sebaliknya raja merasa sedih karena kehilangan putri tercintanya.

Suatu malam raja bermimpi harus pergi ke tebing laut untuk menemui putrinya.

Setelah terbangun, raja bergegas ke laut.

Sesampainya di tebing, ternyata Putri masih hidup. Tuhan telah menyelamatkan Putri karena ketulusannya.

Dengan rasa haru, raja memeluk Putri.

Sumber:

jateng.tribunnews.com dan disdik.demo.dev.subang.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/07/29/200232078/dongeng-putri-kemarau-asal-sumatera-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke