Salin Artikel

Hasil Otopsi Ulang Jadi Patokan Penyidikan, Ayah Brigadir J: Apapun Hasilnya Kita Berlapang Dada

"Semua permintaan keluarga sudah dikabulkan pemerintah. Apapun perintah Pak Jokowi sudah terlaksana, perintah Pak Listyo Sigit juga terlaksana, apapun hasilnya kita berlapang dada," kata Samuel di rumahnya, Desa Suka Makmur Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi, Kamis (28/7/2022).

Samuel mengatakan, dua permintaan keluarga kepada pemerintah yakni otopsi ulang dan pemakaman secara kedinasan sudah dikabulkan.

Itu artinya, seluruh perintah Presiden Joko Widodo telah dilaksanakan dengan baik oleh Kapolri, Listyo Sigit Prabowo.

Tim khusus yang dibentuk Kapolri dengan melibatkan Komnas HAM dan Kompolnas, mengindikasikan penanganan kasus akan berjalan dengan transparan.

Selain itu, pembentukan tim dokter forensik dari beragam lembaga terkait pun memberikan keyakinan otopsi ulang berjalan dengan terbuka, independen, dan imparsial.

Untuk itu, sambung Samuel, hasil otopsi kedua ini akan menggantikan otopsi pertama. Sehingga hasilnya akan menjadi patokan dalam penyidikan kasus terbunuhnya Brigadir J.

Saat ini, sampel jenazah Brigadir J sudah dibawa ke Jakarta. Pemeriksaannya membutuhkan waktu 4-8 minggu. Mengenai hal ini, Samuel menyerahkan semuanya kepada ahli dan pakar yang memiliki kompetensi menilai.

Terkait hasil otopsi nantinya, akan sesuai atau tidak, dengan harapan keluarga yang berjuang mencari keadilan, Samuel tidak mau berspekulasi dan berandai-andai.

"Kita tidak mau berspekulasi dan berandai-andai. Kita serahkan kepada ahli dan pakar yang menilai hasil otopsi. Kita meyakini mereka itu bertanggung jawab, jujur, dan independen," kata Samuel.

Hal senada diungkap Ketua Tim Dokter Forensik, Ade Firmansyah Sugiharto. Dia mengatakan, seluruh tim forensik bekerja secara independen dan imparsial.

Untuk itu, sambung Ade, ada dua orang perwakilan keluarga dari latar belakang medis, yaitu Bidan Herlina Hidayah Lubis dan dokter spesialis Martina Rajaguguk. Keduanya diperbolehkan masuk dalam ruangan otopsi untuk mengawasi langsung jalannya otopsi.

"Ada hal tidak biasa. Ini pertama kali proses otopsi disaksikan (perwakilan) keluarga," kata Ade dalam konferensi pers di RSUD Sungai Bahar.

Tidak hanya ada perwakilan keluarga, dalam mengotopsi jenazah Brigadir J, mereka juga  diawasi Komnas HAM dan Kompolnas.

"Kita juga dalam bekerja sangat patuh terhadap kode etik dokter, keahlian, dan profesionalitas serta diawasi oleh pakar forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan melibatkan ahli forensik dari Universitas Udayana dan Universitas Andalas," beber Ade.

Sebelum otopsi ulang, Ade mengaku tim dokter forensik telah bertemu dengan keluarga Brigadir J. 

Pada pertemuan itu pihak keluarga menyampaikan banyak masukan mengenai tempat atau bagian tubuh yang diduga dianiaya.

"Kemarin kita melakukan pertemuan dengan keluarga. Informasi keluarga bahwa ada beberapa tempat atau dicurigai keluarga sebagai ada perlukaaan lain selain luka tembak, itulah yang akan kita konfirmasi, kami melakukan pemeriksaan secara menyeluruh seperti biasa, fokus kami sesuai masukan keluarga," tutur dia.

Berita sebelumnya, makam Brigadir Joshua telah dibongkar pada pukul 07.30 WIB dan peti jenazah berhasil diangkat sekitar pukul 08.30 WIB dan langsung dibawa ke rumah sakit.

Proses otopsi berlangsung selama enam jam, terhitung sejak pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB.

Selain proses otopsi yang terbuka untuk keluarga, jenazah Brigadir J juga dimakamkan secara kedinasan sesuai permintaan keluarga.


https://regional.kompas.com/read/2022/07/28/114955178/hasil-otopsi-ulang-jadi-patokan-penyidikan-ayah-brigadir-j-apapun-hasilnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke