Salin Artikel

Pembongkaran Makam Brigadir J Dimulai Pukul 07.30 WIB, Didahului Doa Keluarga

Pantauan Kompas.com di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Bahar Unit 1 Kabupaten Muaro Jambi, sebelum ekshumasi dilakukan, pihak keluarga terlebih dahulu menggelar doa pada pukul 07.00 WIB.

Doa yang dipimpin Pendeta Victor Pangela itu dihadiri oleh keluarga Brigadir J, terutama kedua orangtua, adik, kakak, dan anggota keluarga lainnya.

Sepanjang doa dilakukan, Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak, tampak menangis histeris.

Dalam tangisannya, dia terus memanggil-manggil nama anaknya dan berharap Presiden, Kapolri, dan Panglima TNI dapat membantu agar kasus pembunuhan itu terungkap.

"Pak Presiden, Pak Kapolri, Pak Panglima TNI. Tolong Pak, bantu kami, supaya kematian anak kami bisa terungkap," kata Rosti sambil menangis terisak-isak.

Rosti berjalan pelan yang dipapah oleh anaknya menuju tenda penjagaan Pemuda Batak Bersatu (PBB) di tengah kebun sawit, tak jauh dari makam.

Di bawah tenda warna biru itu, Rosti masih menangis. Dia sebenarnya ingin melihat orang-orang membongkar makam anaknya, tetapi dicegah pihak keluarga karena dikhawatirkan mengganggu jalannya penggalian jenazah.

Untuk diketahui, tim penggali kubur terdiri dari lima orang anggota PBB yang sudah bersiap sejak pukul 7.25 WIB. Penggalian dilakukan sekitar pukul 07.35 WIB.

Sekitar pukul 08.00 WIB, penggali kubur sudah menemukan peti jenazah Brigadir J.

Tak berapa lama kemudian, atau sekitar pukul 08.35 WIB, peti berhasil diangkat dari liang lahat.

Setelah diangkat, peti tampak bewarna putih yang berlumuran tanah merah dibersihkan oleh keluarga dan PBB.

Selanjutnya, peti jenazah dibuka sedikit oleh keluarga. Setelah dibuka, peti jenazah ditutup lagi, kemudian dibawa naik ke ambulans menuju rumah sakit sekitar pukul 08.55 WIB.

Hadir pula dalam pembongkaran makam itu Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan Roswinarso dan pengacara keluarga, Kamaruddin Simanjuntak dan Jhonson Panjaitan, serta Komnas HAM, Chairul Anam.


Permintaan warga

Warga berharap otopsi ulang membuat kasus kematian Brigadir J atau Nopriansyah Yosua Hutabarat terungkap dengan transparan.

"Kita warga berharap kasus kematian Brigadir J terungkap dengan jelas, apakah karena tembak menembak atau adanya pembunuhan berencana," kata J Saragih,warga Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Jambi, Rabu (27/7/2022).

Ia mengatakan, banyak warga Sungai Bahar yang antusias untuk menyaksikan pembongkaran makam karena kasus kematian Brihagadir J menyita perhatian publik.

Kebanyakan orang masih bingung karena ada banyak versi penyebab kematian. Dengan adanya otopsi ulang, tentunya akan memberikan kepastian terkait kematian Brigadir J.

J Saragih yang juga Wakil Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) juga berharap hasil otopsi dapat segera diumumkan ke publik sehingga rasa penasaran masyarakat terkait penyebab kematian dapat terjawab.

Terlebih lagi, keluarga menemukan banyak kejanggalan seperti luka sayatan, luka karena bekas jeratan tali, luka karena benda tumpul, serta beberapa organ tubuh seperti rahang bergeser dan kaki yang bengkok.

Warga lainnya, Posma Sihotang, berharap hasil otopsi dapat mengungkap kasus ini dengan jelas.

Dengan demikian, dapat diketahui penyebab kematian, apakah karena ditembak atau mati karena dianiaya oleh sekelompok orang.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/27/090526678/pembongkaran-makam-brigadir-j-dimulai-pukul-0730-wib-didahului-doa-keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke