Salin Artikel

Pabrik Kaltim 5 PKT Meledak, Manajemen Pastikan Tak Ada Gas Beracun Terlepas ke Udara

Kejadian ini juga diabadikan oleh seorang warga yang kemudian tersebar di media sosial.

Dalam video berdurasi 32 detik itu terlihat area Pabrik 5 PKT terbakar pascaledakan dahsyat tersebut.

Senior Vice President (SVP) Sekretaris PT PKT, Teguh Ismartono mengatakan, kejadian tersebut akibat malfungsi dari salah satu instrumen di Pabrik 5 PKT.

“Pabrik 5 PKT shut down karena ada malfungsi dari salah satu instrumen. Pada saat melakukan proses restart, terjadi over firing,” kata Teguh dalam keterangan rilis, Sabtu.

Tim di central room, kata dia, dengan sigap langsung menangani kejadian tersebut. 

“Pada pagi hari ketika proses restart dilakukan, terjadi over firing. Tidak ada korban dalam kejadian ini,” tuturnya.

Teguh memastikan bahwa gas yang terlepas ke udara bukan gas beracun. Menurutnya, produksi PKT selalu menggunakan bahan baku yang aman. 

“Proses produksi PKT menggunakan bahan baku yang aman sesuai peraturan yang berlaku. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan adanya gas racun yang terlepas ke udara seperti isu yang beredar,” ucapnya. 

Saat ini, tim teknis PKT masih melakukan investigasi atas peristiwa ledakan tersebut. 

“Jika ditemukan kerusakan akan segera diperbaiki, dan pabrik direaktivasi kembali,” tambahnya.

Teguh mengatakan, pihaknya selalu mengedepankan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam setiap pekerjaan, sesuai standar tertinggi di industri dan ketetapan pemerintah.

“Para karyawan kami, terutama mereka yang bekerja di pabrik memiliki otoritas penuh dan wajib untuk setop bekerja, bilamana mendapati potensi tidak aman. Tentu dengan kebijakan K3 yang preventif dan mitigatif, kejadian ini dapat ditanggulangi dengan baik,” ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/23/154249478/pabrik-kaltim-5-pkt-meledak-manajemen-pastikan-tak-ada-gas-beracun-terlepas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke