Salin Artikel

Stok Hewan Kurban di Batam Hanya 3.813 Ekor, Ini Saran Pemprov Kepri Jika Kurang

BATAM, KOMPAS.com – Hewan kurban di Batam saat ini ada sekitar 3.813 ekor, terdiri dari 813 sapi dan sekitar 3.000 kambing, yang sebelumnya didatangkan dari Lampu Tengah.

Terkait ketersediaan hewan kurban tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKP2KH) Provinsi Kepri Rika Azmi mengatakan, jumlah tersebut bisa disebut cukup-tidak cukup.

“Dikatakan cukup, bisa saja tidak cukup. Namun diharapkan dengan jumlah 813 ekor sapi dan 3.000 ekor kambing serta ditambah sejumlah stok dari peternak lokal, kebutuhan hewan kurban di Batam bisa mencukupi,” ungkap Rika melalui telepon, Jumat (8/7/2022).

Jika nantinya jumlah hewan kurban tidak cukup, Rika menyarankan agar pedagang hewan ternak di Batam dapat mengisi kekurangan hewan kurban dari daerah yang surplus di Kepri.

“Tidak semua daerah di Kepri kekurangan hewan kurban, seperti di Kabupaten Natuna, Anambas, dan Kabupaten Bintan. Jumlah hewan kurban di sana surplus, jadi bisa diambil dari ketiga daerah tersebut untuk menutupi kekurangannya,” papar Rika.

Jika tetap tidak mencukupi, Rika menyarankan umat muslim yang akan berkurban disarankan untuk berkurban di wilayah penghasil ternak.

“Ya barang kali ada saudaranya di daerah yang memang penghasil ternak, silakan untuk berkurban disana, karena saat dampak dari wabah PMK, tidak saja Kepri, sejumlah daerah yang terkonfirmasi PMK juga mengalami kesulitan untuk stok hewan kurban,” terang Rika.

Rika juga mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan (KP2KH Kepri, sedikitnya ada 15 ekor sapi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ditemukan positif terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hal ini diketahui berdasarkan hasil uji tes Balai Veteriner (Bavet) Bukittinggi yang keluar pada tanggal 3 Juli 2022 kemarin.

“Benar ada 15 ekor sapi di Batam terkonfirmasi positif PMK,” ungkap Rika.

Rika mengaku saat ini kondisi hewan yang terkonfirmasi positif PMK sudah berangsur membaik, karena sudah diberikan vitamin ecoenzim dan jamu serta obat-obatan.

“Kami harap masyarakat Batam khususnya dan Kepri umumnya tidak khawatir, karena selain sudah diisolasi, sapi-sapi tersebut juga sudah diberikan obat-obatan dan vitamin dan kondisinya saat ini sudah berangsur membaik,” terang Rika.

Untuk menimalisir penyebaran wabah PMK ini, pihaknya juga telah melarang sejumlah pedagang hewan ternak di Batam untuk kembali mendatangkan hewan kurban dari Lampung Tengah.

Hal ini juga berdasarkan surat edaran Kasatgas Pusat Nomor 3 Tahun 2022 tanggal 3 Juli 2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas Hewan Berbasis Kewilayahan.

“Pelarangan ini juga berdasarkan SE Kasatgas Pusat Nomor 3 Tahun 2022 tanggal 3 Juli 2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas Hewan Berbasis Kewilayahan,” papar Rika.

Tidak itu saja, Rika juga mengaku pihaknya sudah menyarankan agar dilakukannya isolasi hewan-hewan sakit dan terduga sakit serta melakukan disinfektan secara berkala.

“Kami juga telah mengajukan bantuan vitamin dari Pemerintah Pusat, sekitar 29 ribu dosis ke pusat. Mudah-mudahan bisa direalisasikan oleh pusat segera pada penyaluran tahap dua,” pungkas Rika.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/09/070247878/stok-hewan-kurban-di-batam-hanya-3813-ekor-ini-saran-pemprov-kepri-jika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke