Salin Artikel

3 Pelajar Putri Tasikmalaya yang Tewas Tenggelam di Pangandaran Dikenal Paling Aktif di Masjid

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - 3 pelajar putri rombongan ikatan remaja masjid (Irema) Nurul Huda, Cibangun Kaler Cibeureum, Kota Tasikmalaya, yang tewas tenggelam di Pangandaran dikenal rajin mengaji. 

Mereka adalah rombongan pemuda pemudi yang selama ini memiliki kegiatan di masjid kampung halamannya dan ikut mengurus mengajarkan ilmu agama di madrasah.

Kegiatan berlibur ke Pantai Legokjawa, Cimerak, Pangandaran itu merupakan agenda tahunan. Biasanya digelar usai acara kegiatan keagamaan di madrasah diniyah bersamaan dengan liburan sekolah akhir semester.

Keluarga korban, Iwan Kurniawan mengatakan, salah satu korban meninggal merupakan yatim piatu. Orangtua tunggalnya meninggal dua tahun lalu. 

"Satu dari ketiga korban ada yang yatim piatu. Baru dua tahun ditinggalkan meninggal ayahnya. Dan sebelumnya sudah tak punya lagi ibu kandung karena sama sudah meninggal," ungkap Iwan, Jumat (8/7/2022).

Hal sama diungkapkan orangtua korban selamat, Tatang Fahat, yang menyebut ketiga korban paling aktif berkegiatan di masjid di kampungnya.

"Ketiga remaja putri korban itu masih punya ikatan saudara dan selama ini dikenal tekun mengaji di kampung kami. Mereka juga suka ikut bantu mengajar keagamaan di madrasah diniyah," jelas salah satu orangtua korban selamat, Tatang Fahat di rumah duka, Jumat siang.

Tatang selama ini tak menduga acara tahunan remaja masjid di kampungnya akan tertimpa musibah.

Padahal keberangkatan para remaja di kampungnya selalu didampingi orang dewasa yang juga selalu berkegiatan di masjid kampungnya.

"Rumah yang disinggahi anak-anak di Cimerak, Pangandaran itu juga aslinya warga kami dan punya rumah di sana. Mungkin karena ini adalah musibah, mau bagaimana lagi," tutur dia.

Ketiga remaja putri yang meninggal itu pun selama ini dikenal anak yang baik dan selalu aktif berkegiatan di masjid membantu masyarakat umumnya.

Bahkan, hampir setiap pulang sekolah, ketiga korban dari sore sampai petang, selalu berkumpul di masjid. 

"Kalau anak saya alhamdulillah selamat, karena katanya saat kejadian tidak ikut berenang ke pantai itu. Kondisi teman-teman lainnya di sana masih syok dan panik dengan kejadian itu," beber dia.

Diberitakan sebelumnya, Sejumlah wisatawan terseret arus saat berenang di TPI Legok Jawa, Pantai Madasari, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (7/7/2022) pagi.

Akibat kejadian ini tiga orang wisatawan tewas dan satu orang lainnya dalam pencarian.

"Berdasarkan informasi di lapangan, 8 orang wisatawan berenang di TPI Legok Jawa," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril, melalui rilisnya, Kamis. 

Dari delapan wisatawan tersebut, 3 wisatawan meninggal dunia karena terseret arus. Seorang wisatawan lagi masih dalam pencarian.

"Dari 8 korban yang berenang dinyatakan 4 selamat, 3 orang meninggal dunia atas nama Sayati Rangga Julhijah (14), Nizma Sabilla (14), dan Salfa Febrianti Bintang (14), dan 1 korban dalam pencarian atas nama Sahrul (13) warga Cibangun Karya, Desa Ciherang, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya," jelas Jumaril.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/08/121103278/3-pelajar-putri-tasikmalaya-yang-tewas-tenggelam-di-pangandaran-dikenal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke