Salin Artikel

Ratusan Ribu Ikan Bandeng di Semarang Mati, Diduga akibat Limbah

Penambak ikan bandeng Tambaklorok, Moh Sukidi mengatakan, ratusan ribu ikan bandeng miliknya mati di tambak setelah Lamicitra membuang air setelah diterjang air rob sejak 23 Mei 2022 yang lalu.

"Saya menduga bandeng saya mati karena air buangan itu. Air itu bercampur oli dan solar," katanya saat ditemui di Tambaklorok Semarang, Senin (4/7/2022).

Akibat musibah tersebut, Sukidi mengaku rugi Rp 140 juta. Masalah tersebut tambah runyam karena modal tambak bandeng itu berasal dari utang.

"Untuk modal awal Rp 90 juta. Ini ikan saya juga sudah tiga bulan. Ditotal dengan biaya pakan dan perawatan menjadi Rp 140 juta," kata dia.

Dia menjelaskan, sejak Rabu (25/5/2022) ikan bandeng yang ada tambaknya sudah mulai stres. Pada Kamis (26/5/2022), ikan yang ada di tambaknya sudah mulai mengambang karena mati.

"Tanggal 26 Mei itu ikan saya sudah mati semua," paparnya.

Sukidi akhirnya melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT 001 Tambaklorok bernama Arifin. Selain itu, dia juga sudah melapor kejadian tersebut kepada Ketua RW 016 Slamet Riyadi.

"Setelah itu saya diantar Pak Slamet lapor polisi," imbuhnya.

Selain itu, dia dan Slamet juga melaporkan kejadian yang merugikannya hingga ratusan juta itu kepada pihak kelurahan dan kecamata.

"Langsung tanggal 26 Mei itu saya berkirim surat ke Pelindo Tanjung Emas Semarang untuk meminta ganti rugi," paparnya.

Hingga akhirnya, pada Kamis (9/6/2022) dia mendapatkan balasan dari Pelindo. Pihak Pelindo mengarahkan agar Sukidi meminta ganti rugi kepada Lamicitra.

"Namun pihak Lamicitra enggan bertanggung jawab tanpa alasan yang jelas," keluhnya.

Menanggapi hal itu, General Manager Kawasan Industri Lamicitra Tanjung Emas Semarang, Yeru Salimianto membenarkan jika beberapa waktu yang lalu bertemu dengan Sukidi.

"Iya memang beberapa waktu yang lalu pernah bertemu dengan dia (Sukidi)," kata dia.

Dalam pertemuan tersebut, Yeru sudah menyampaikan jika pihak Lamicitra tak bisa memberi ganti rugi kepada Sukidi karena alasan musibah.

"Banjir rob kemarin itu musibah. Kita saja banyak aset yang tak bisa menyelamatkan," imbuh Yeru kepada Kompas.com

Selain itu, dia mengaku tak mengetahui jika di dekat Lamicitra terdapat tambak bandeng yang dimiliki oleh Sukidi.

"Ikan bandeng yang mati milik penambak itu ya bisa disebabkan dari apa saja," paparnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/07/04/121637278/ratusan-ribu-ikan-bandeng-di-semarang-mati-diduga-akibat-limbah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke