Salin Artikel

Pengungsi Afghanistan yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan, 2 Hari Sebelumnya Sempat Mabuk Miras dan Buat Kegaduhan

Aksinya itu batal, setelah dibujuk oleh sejumlah rekannya dan psikiater serta polisi.

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Kupang, Melsy Fanggi, mengatakan, Hasan nekat hendak bunuh diri karena stres dan mabuk minuman keras.

Menurut Melsy, pada Rabu (22/6/2022) dini hari, Hassan juga sempat membuat kegaduhan di sekitar tempat tinggal para pengungsi asal Afghanistan di Hotel Lavender Kota Kupang.

"Dia membuat kegaduhan di Hotel Lavender dan lingkungan sekitar hotel pada sekitar pukul 00.15 Wita,"ujar Melsy, kepada Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).

Petugas regu jaga dari Rudenim Kupang yang mendapat informasi dari pengungsi, kemudian mendatangi Hotel Lavender pada pukul 00.20 Wita.

10 menit kemudian, petugas dari Rudenim tiba di lokasi dan mendapati Hassan sedang mabuk dan membuat keributan di sekitar hotel. Melihat itu, petugas lalu mengamankannya sekitar pukul 00.55 Wita.

"Dia diamankan karena dikhawatirkan pengungsi tersebut dihakimi lebih lanjut oleh masyarakat sekitar hotel,"ujar Melsy. Hassan sempat dibawa petugas ke kantor Rudenim.

"Pada pukul 03.30 Wita petugas jaga mengembalikan pengungsi tersebut ke Hotel Lavender melihat kondisinya yang mulai sadarkan diri," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang pria warga negara Afganistan nekat naik ke atas tiang jembatan Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (24/6/2022) malam.

Pria itu juga sempat melakukan swafoto saat berada di atas jembatan.

Akibatnya, arus lalu lintas di jalur tersebut menjadi macet. Sebab, banyak warga yang menyaksikan aksi nekat pria tersebut.

"Betul, namanya Hassan merupakan pengungsi asal Afghanistan," kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Rishian Krisna, kepada Kompas.com, Jumat malam.

Setelah ditelusuri, pria itu ternyata ingin bunuh diri akibat stres.

Informasi itu disampaikan Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Heksa Asik Soepriadi.

"Dia mau mencoba bunuh diri. Katanya dia depresi karena sudah 10 tahun berada di Indonesia, tapi belum juga di-resettlement oleh UNHCR (Badan PBB yang mengurus pengungsi)," ungkap Heksa.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/25/094748178/pengungsi-afghanistan-yang-hendak-bunuh-diri-di-jembatan-2-hari-sebelumnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke