Salin Artikel

Kapolda Papua soal Anggota Brimob Tewas Diserang OTK di Napua: Saat Insiden Terjadi, Mereka Hanya Berdua

Dalam penyerangan tersebut, dua pucuk senjata api yang dipegang korban hilang diduga dirampas oleh pelaku.

Hanya dua orang

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan akan datang ke Wamena, Jayawijaya, untuk mengevaluasi kejadian itu.

"Saya dan Dirkrimum, Senin (20/6/2022), akan ke Wamena untuk melihat langsung sekaligus mengevaluasi apa yang terjadi dan apakah sudah sesuai standar operasi di daerah rawan," jelas Fakhiri, seperti dikutip Antara, Minggu (19/6/2022).

Dalam standar operasi daerah rawan, setiap anggota harus menerapkan body system saat berada di daerah rawan, yakni sedikitnya harus ada lima orang yang bertugas.

"Namun, dari laporan yang diterima, saat insiden terjadi mereka hanya berdua," kata Fakhiri.

Fakiri mengingatkan semua personelnya, khususnya yang berada di wilayah rawan, harus selalu waspada walau tidak sedang menjalankan tugas.

Setiap personel harus sudah mengetahui protap mengenai keamanan diri ketika membawa senjata api.

Diduga KKB

Terkait pelaku penyerangan, Fakhiri menduga bahwa pelaku penyerangan itu berasal dari anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk memastikan dugaan ini.

"Namun, untuk memastikannya, anggota masih menyelidiki," kata Fakhiri di Jayapura.


6 saksi diperiksa

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Polisi Faizal Rahmadani mengatakan telah memeriksa enam saksi dalam kasus ini.

Salah satu saksi ialah AKP R, Komandan Kompi (Danki) Brimob Batalyon D Wamena. AKP R merupakan anggota yang mengajak korban ke Napua.

Selain Danki, Polda juga meminta keterangan saksi dari warga yang berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Seperti diketahui, anggota Brimob Polda Papua, Bripda Diego Rumaropen, tewas diserang oleh orang tak dikenal di Napua, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Sabtu (18/6/2022).

Selain membunuh, pelaku penyerangan juga diduga mengambil senjata api organik Polri, yaitu AK101 dan SSG08 (sniper).

Kejadian itu berawal saat AKP R dimintai tolong warga untuk menembak sapi di Napua.

AKP R datang bersama Bripda Diego Rumaropen.

Setelah selesai menembak sapi, AKP R menitipkan senjata yang dibawanya kepada korban.

Pada saat itu, datang sekelompok orang menyerang Bripda Diego hingga tewas.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Robertus Belarminus), Antara

https://regional.kompas.com/read/2022/06/20/065915378/kapolda-papua-soal-anggota-brimob-tewas-diserang-otk-di-napua-saat-insiden

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke