Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Elektabilitas Ganjar Berdasarkan Survei | Polisi Hendak Jemput Paksa Nikita Mirzani

Menanggapi terkait namanya yang paling tinggi mendapatkan elektabilitas berdasarkan survei, Ganjar menjawab santai.

Ia mengaku masih fokus dengan pekerjaan utaman sebagai kepala daerah.

Sementara itu pihak kepolisian Polda Banten mencoba menjemput paksa artis Nikita Mirzani di kediamannya di kawasan Pesanggarahan, Jakarta Selatan pada Rabu (15/6/2022).

Menurut Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, sejak Rabu pagi hingga siang, pihak kepolisian masih berada di depan pagar rumah Nikita.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Elektabilitas Ganjar tinggi

Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berada di posisi tertinggi elektabilitas tokoh yang digadang sebagai calon presiden (capres) berdasarkan hasil survei Charta Politika terkini.

Terkait hal tersebut, Ganjar menanggapinya dengan santa.

Ganjar mengatakan, dirinya masih fokus dengan pekerjaan utama sebagai kepala daerah.

"Saya harus tetap konsentrasi tugas utama saya sebagai Gubernur," ungkap dia.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Malang-Blitar di kawasan Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (14/6/2022) sekitar puku 11.00 WIB.

Saat kejadian, korban mengendarai motor melaju dari arah Blitar menuju Malang. Ia kemudian menyalip bus penumpang di depannya.

Tanpa diduga, dari arah berlawanan ada truk gandeng yang jaraknya sudah dekat. Ia pun terhimpit antara bis dan truk lalu kehilangan kendali.

Motor yang ia kendarai kemudian menyenggol badan bus hingga ia tergelincir dan jatuh ke bawah bus hingga terlindas.

"Korban akhirnya terjatuh hingga masuk ke bawah bus, lalu terlindas oleh salah satu roda kanan belakang bus," ujarnya.

Pelaku ternyata seorang residivis yang pernah melakukan kejahatan yang sama pada tahun 2014.

Ia datang ke sebuah hajatan di Jalan Nunyai, Rajabasa, Bandar Lampung pada Sabtu (11/6/2022) siang dan berpura-pura menjadi tamu undangan.

Saat beraksi, HS sempat dipergoki oleh pemiik rumah yang mengira dia bagian dari EO. Namun anak pemilik rumah curiga denga gerak gerik HS.

Saat tas HS digeledah, ditemukan 5 gelang dan cincin emas serta uang tunai hampir Rp 8 juta yang diambil dari kamar pemilik rumah.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, sejak Rabu pagi hingga siang, pihak kepolisian masih berada di depan pagar rumah Nikita.

Shinto juga membantah pernyataan Nikita yang menyebut pihak kepolisian mencoba memaksa masuk ke rumahnya.

Shinto menegasakan, kedatangan penyidik sudah sesuai prosedur dengan menggunakan identitas, serta surat perintah yang jelas untuk proses penyidikan kasus yang menjeratnya.

"Tidak benar bila NM mengatakan polisi masuk ke dalam rumah tanpa izin, karena posisi polisi dari pagi hingga saat ini masih di depan pagar rumah NM," kata Shinto melalui keterangan tertulis. Rabu (15/6/2022).

Empat penumpang truk meninggal dunia akibat tertimpa tebu dan masuk ke sungai. Sementara, empat penumpang terluka dan dilarikan ke puskesmas terdekat.

Sememtara pengemudi truk, Dampit (35) berhasil selamat hanya dengan luka ringan.

Truk tersebut mengangkut tebu dari Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, menuju ke salah satu pabrik gula di Kabupaten Nganjuk.

Selain terdapat muatan tebu, di atas tumpukan tebu tersebut terdapat delapan orang penumpang yang bekerja sebagai penebang atau pemotong tebu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), penyebab kecelakaan diduga kelebihan kapasitas muatan serta kondisi jalan yang miring.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Riska Farasonalia, Moh. Syafií | Editor : Robertus Belarminus, Candra Setia Budi, Rachmawati, David Oliver Purba, Priska Sari Pratiwi)

https://regional.kompas.com/read/2022/06/16/060100078/-populer-nusantara-elektabilitas-ganjar-berdasarkan-survei-polisi-hendak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke