Salin Artikel

Lihat Tubuh Sertu Bayu Luka Lebam dan Hidung Patah, Ibu: Saya Minta Otopsi Ulang, tapi...

KOMPAS.com - Sertu Marctyan Bayu Pratama, prajurit TNI asal Solo, Jawa Tengah, meninggal dunia diduga dianiaya dua seniornya saat bertugas di Timika, Papua.

Sertu Bayu meninggal dunia pada 8 November 2021 lalu dengan tubuh luka lebam dan hidung patah.

Dua oknum senior yang diduga menganiaya korban berpangkat letnan satu dan dua.

Sri Rejeki, ibu Sertu Bayu mengatakan, dirinya meminta untuk dilakukan otopsi ulang setelah mengetahui tubuh anaknya luka lebam dan hidung patah.

Namun, saat itu, kata Sri, petugas hanya memberikan janji saja sampai beberapa Minggu, bahkan berbulan-bulan hasil otopsi itu tak kunjung diterimanya.

"Saya minta otopsi ulang. Tapi petugas justru memberikan janji akan diberi hasil otopsi," kata Sri Rejeki, saat ditemui Kompas.com, Rabu (1/6/2022).


Sri mengakui bahwa anaknya memang bermasalah dengan punya utang sebanyak Rp 100-an juta. Utang itu, sambungnya, kepada sesama prajurit dan sudah dilunasi.

"Ada bukti bukti transfer, saya juga kirim ke teman anak saya ini. Saya nekat jual tanah untuk melunasi. Apalagi anak saya masih di Papua. Saya waswas, " ungkapnya.

Dua oknum yang diduga aniaya Sertu Bayu tidak ditahan

Kata Sri, dua oknum yang diduga menganiaya anaknya sempat menjalani 20 hari penahanan dalam pemeriksaan di Oditur Militer Jayapura.

Kemudian, lanjutnya, pada tanggal 25 Mei 2022 kasusnya diserahkan ke Pengadilan Militer Jakarta.

Namun, setelah kasus itu diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta, dua oknum itu tidak ditahan.


Hal itu diketahui Sri dari unggahan aktivitas di media sosial pribadi miliknya yang saat ini telah dihapus.

"Kok bisa tidak ditahan dan alasan dalam pengawasan. Padahal anak saya diperlakukan oknum ini dengan sadis hingga meninggal dunia," ungkapnya.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan terima kasih kepada ibunda mendiang Sertu Marctyan Bayu Pratama, Sri Rejeki yang mau bersuara mencari keadilan atas kematian putranya.

Andika mengaku setelah mengetahui kasus itu, ia kemudian memerintahkan oditur jenderal untuk menelusuri kasus tersebut.

“Selidiki apa yang terjadi karena saya ingin tahu apa yang terjadi,” ungkapnya.

 

(Penulis : Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2022/06/07/204424778/lihat-tubuh-sertu-bayu-luka-lebam-dan-hidung-patah-ibu-saya-minta-otopsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke