Salin Artikel

Rencana Perpanjang Runway, Pengembangan Bandara RHA Karimun Butuh Anggaran Rp 180 Miliar

Beberapa hal yang dilaksanakan adalah pembebasan lahan dan memperpanjang landasan atau runway Bandara RHA.

Saat ini panjang ruway bandara karimun hanya 1.600 meter dan akan diperpanjang hingga minimal 2.000 meter.

Anggaran yang diperlukan untuk pengembangan Bandara RHA cukup besar, yakni sekitar Rp 180 miliar.

Adapun dana yang ada baru terkumpul sebesar Rp 120 miliar dari Kementerian Perhubungan RI dan Rp 10 miliar dari APBD Pemprov Kepri untuk pembebasan lahan.

Dalam menggesa pengembangan bandara tersebut, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Bupati Karimun Aunur Rafiq menemui Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

Menurut Ansar Ahmad, kedatangannya merupakan tindak lanjut dari upaya Pemprov Kepri dalam melakukan koordinasi terkait pengembangan Bandara RHA dan juga pelabuhan Malarko yang ada di Kabupaten Karimun.

Ansar meminta kepada Menteri Perhubungan RI agar bisa segera membuka jalur penerbangan rute Tanjungpinang-Karimun dan Pekanbaru.

Rute yang diminta adalah dengan membuka jalur penerbangan menggunakan maskapai Wings Air.

"Suatu daerah akan sulit berkembang jika akses keluar dan masuknya masih belum memadai. Minimal harus ada bandara yang layak di satu daerah, bandara yang bisa untuk mendarat boeing 737," kata Ansar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/6/2023).

Dalam upaya pengembangan Bandara RHA Karimun, juga dilakukan koordinasi pinjam pakai kawasan hutan yang ada untuk perpanjangan runway.

Pinjam pakai kawasan hutan maksudnya sebagian perpanjangan runway nantinya masuk kawasan hutan lindung.

"Kita harap semuanya lancar. Pokoknya kita gak bakal bosan untuk terus datang ke pusat untuk menanyakan perkembangan apa yang kita minta. Ini semua agar perekonomian Kepri bisa berkembang merata dan masyarakat sejahtera," ungkap Ansar.

Selain itu untuk Pelabuhan Malarko, saat ini sedang dalam tahap dilakukan design penataan pelabuhan kontainer. Diketahui posisi Karimun sangat strategis karena sangat berdekatan dengan Malaysia, Singapura serta kabupaten Meranti, Provinsi Riau.

"Karimun sendiri memiliki potensi pengembangan bidang kemaritiman yang memiliki peluang investasi sangat besar. Sekarang banyak investor yang ingin berinvestasi didalamnya. Peluang ini harus kita tangkap, caranya dengan mempermudah akses itu tadi," ujar Ansar.

Selesai menjumpai Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ansar bersama Aunur Rafiq menjumpai Deputi VI Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo l.

Kepada Wahyu Utomo, Ansar menjelaskan jika sebagai daerah yang terintegrasi dengan Free Trade Zone (FTZ) atau bebas pajak, Karimun sangat membutuhkan adanya fasilitas bandara yang memadai. Saat ini bandara di Karimun belum bisa disinggahi pesawat berbadan besar, sehingga perlu di perpanjang.

"Kita berharap hingga akhir 2023 nanti bandara Karimun sudah bisa disinggahi pesawat yang besar. Dengan demikian saya yakin perekonomian akan hidup," jelas Ansar.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/04/212651378/rencana-perpanjang-runway-pengembangan-bandara-rha-karimun-butuh-anggaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke