Salin Artikel

Cerita Rahma, Inisiator Kotak Amal untuk Kucing Telantar di Perbatasan RI-Malaysia

Kotak kaca tersebut bertuliskan donasi untuk kucing telantar yang diinisiasi para pencinta kucing di perbatasan RI – Malaysia.

Salah satu inisiator peduli kucing di Nunukan, Rahma, mengatakan kepeduliannya muncul karena dari banyaknya kucing liar berkeliaran dalam kondisi kurus kering dan mengenaskan.

Kucing-kucing tersebut kelaparan, tubuh gemetar saat berjalan, dan tidak sedikit yang bulunya rontok dengan banyak luka.

"Kami berharap teman-teman di Nunukan memiliki kepedulian terhadap sesama makhluk hidup. Tidak ragu menolong kucing telantar dan ikut berkontribusi dengan donasi. Uang tersebut kita gunakan untuk mengurus kebutuhan dan pengobatan kucing-kucing yang terbiar di jalanan," kata Rahma di Nunukan, Sabtu (4/6/2022).

Mencintai hewan, menurut Rahma, adalah bukti kita mensyukuri karunia Tuhan. Kepedulian terhadap kesengsaraan makhluk Tuhan dianggapnya merupakan nilai dari seorang manusia.

Tak hanya kucing tentunya, melainkan kepada semua makhluk Tuhan tanpa terkecuali.

"Kita sering menemukan kucing dengan kondisi menyedihkan. Dia berjuang antara hidup dan mati, kita coba selamatkan namun terkendala biaya obat dan perawatan medisnya. Itu kenapa kita open donasi, semoga mengetuk kepedulian para donatur," lanjut Rahma.


Bawa makanan kucing setiap ke luar rumah

Rahma memang seorang pencinta kucing sejati. Kepedulian dan kecintaannya terhadap kucing, ia abadikan dengan mendirikan toko perlengkapan hewan bernama Pogo Pet Shop pada 2018.

Karena teramat cintanya dengan kucing, ia bahkan tidak pernah lupa membawa makanan kucing setiap kali keluar rumah.

"Setiap saya jalan, pasti sisihkan makanan kucing di dalam botol, dibawa ke mana-mana. Saya akan berhenti setiap melihat kucing di jalanan dan memberinya makan," kata Rahma.

Menangis karena tidak bisa selamatkan kucing tersiram air panas

Rahma punya kisah paling sedih selama berburu kucing liar yang telantar.

Kisah tersebut terjadi tepat pada malam takbiran Idul Fitri 1443 Hijriah.

Saat itu, mereka menyusuri Jalan Lingkar, salah satu titik yang terdapat banyak kucing liar.

"Kami beri makan satu per satu semua kucing yang ada di jalanan. Saat pelan-pelan menyusuri jalan, terdengar suara kucing yang lemah. Kucing mungil yang murung di bahu jalan yang gelap dan jauh dari pemukiman warga," tuturnya.

Rahma lalu menepikan sepeda motor dan langsung mencari sumber suara kucing tersebut.

Ada beberapa kucing di lokasi tersebut yang langsung berebut makanan ketika ia memberi mereka makan.

"Tapi kucing kecil yang terus mengeong di tempat gelap tidak bergerak dan tidak ikut makan dengan teman-temannya. Saya dekati, kagetnya waktu saya angkat, kucingnya sudah sangat lemas dengan kaki terluka yang saya pikir mungkin tertabrak motor," lanjutnya.

Ia pun segera membawa kucing kecil malang tersebut ke dokter hewan.

"Saya terkejut karena dokter bilang, luka kucing kecil akibat tersiram air panas. Kucing sudah dehidrasi tinggi karena sudah lama terbiar di jalanan, terkena sengatan matahari," kata Rahma.


Dokter lalu melakukan tindakan medis dengan membersihkan luka kucing untuk mencegah infeksi.

"Bagian yang sudah luka harus benar-benar bersih, lalu dioles salep luka. Saya merinding kebayang bagaimana perihnya luka melepuh diberi salep luka bakar, apalagi kucing sekecil itu," imbuhnya.

Setelah mendapat perawatan dokter, kucing dibawa pulang untuk dirawat. Sedikit pengetahuan seputar kucing yang dimiliki Rahma, cukup berguna saat itu.

Sayangnya, akibat lukanya yang kadung parah, kucing kecil tersebut tidak sanggup bertahan. Ia akhirnya mati setelah dirawat selama dua hari.

"Itu membuat saya menangis sedih. Namun tidak ada sesal yang membebaniku. Kucing malang itu sempat dirawat dua hari meski harus mati pada akhirnya. Setidaknya, dia tidak mati di jalanan," kata Rahma.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/04/185905878/cerita-rahma-inisiator-kotak-amal-untuk-kucing-telantar-di-perbatasan-ri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke